Daerah
PW KAMMI Kaltimtara Gelar Diskusi Publik Bahas Banjir dan Longsor Samarinda, Soroti Dampak Tambang dan Infrastruktur Drainase

SAMARINDA, Kaltimtoday.co - Menyikapi bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Kota Samarinda, Pengurus Wilayah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (PW KAMMI) Kalimantan Timur dan Utara menggelar diskusi publik pada Jumat, 16 Mei 2025. Kegiatan ini menjadi forum reflektif sekaligus dorongan bagi para pemangku kebijakan untuk serius menangani krisis ekologis yang makin sering terjadi di daerah tersebut.
Bencana yang terjadi pada 11–12 Mei 2025 itu menyebabkan genangan di sedikitnya 36 titik kota, dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter. Tak hanya merendam ratusan rumah dan menimbulkan kerugian material, bencana juga menelan korban jiwa. Empat orang dilaporkan meninggal akibat longsor di kawasan Belimau, sementara dua anak, Nabil Sarim (2 tahun) dan Ezekiel (6 tahun), ditemukan tewas setelah terseret arus banjir.
Diskusi yang diselenggarakan PW KAMMI Kaltimtara menghadirkan Anggota DPRD Samarinda, Abdul Rohim, sebagai pembicara utama. Dalam pemaparannya, Rohim menyoroti curah hujan ekstrem dan infrastruktur drainase yang belum rampung sebagai penyebab utama banjir. Namun ia menambahkan, aktivitas tambang yang kian intens menjelang habisnya izin konsesi 2026 juga menjadi kontribusi signifikan kerusakan daerah tangkapan air.
“Penanganan banjir di Samarinda harus menjadi prioritas utama. Pemerintah daerah harus segera mengalokasikan dana khusus dari APBD untuk menyelesaikan proyek drainase,” ujar Rohim.
Ia menambahkan, proyek drainase saat ini tersendat akibat pengurangan dana bantuan keuangan (bankeu) dari Pemerintah Provinsi Kaltim. Hal ini disebutnya sebagai ancaman serius terhadap upaya jangka panjang mengatasi bencana banjir.
KAMMI juga menyoroti dampak banjir terhadap sektor pertanian, khususnya di wilayah Lempake. Lahan pertanian yang terendam menyebabkan banyak petani gagal panen, memicu kerugian besar di kalangan masyarakat desa.
“Kami mendesak pemerintah memberi bantuan konkret bagi para petani terdampak agar aktivitas pertanian bisa segera pulih,” kata Dedi Nur, Ketua PW KAMMI Kaltim, dikutip dalam rilis resminya.
[TOS]
Related Posts
- Pemkot Samarinda Kucurkan Dana Sebesar Rp53 Miliar untuk Asrama Polisi
- Pengangguran di Kaltim Menurun, Sektor Pertambangan Jadi Motor Penyerapan Tenaga Kerja
- Pembentukan Koperasi Merah Putih di Samarinda, Mulai Kembangkan Potensi Wilayah
- Gubernur Kaltim Resmikan Dua Masjid Baru di Samarinda, Dukung Penguatan Syiar Islam
- Represifitas di Penggusuran Pasar Subuh, Kepala Satpol PP Samarinda: Pelibatan Aparat Gabungan Bentuk Perlindungan Diri