Advertorial

Qori-qoriah Kenohan Tak Lagi “Hijrah” di Kecamatan Lain, Camat Optimistis Lahir Generasi Qurani Unggul

M Jaini Rasyid — Kaltim Today 05 September 2025 13:29
Qori-qoriah Kenohan Tak Lagi “Hijrah” di Kecamatan Lain, Camat Optimistis Lahir Generasi Qurani Unggul
Penutupan MTQ Kecamatan Kenohan 2025. (Dok. Panpel)

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Fenomena qori-qoriah berbakat dari Kecamatan Kenohan yang dulu kerap membela kecamatan lain kini sudah berakhir. Sejak aturan domisili diberlakukan, para peserta MTQ diwajibkan tampil sesuai alamat tinggalnya. Hal ini membuat kafilah Kenohan semakin solid dan siap bersaing dengan daerah lain.

Camat Kenohan, Kaspul, menyebut situasi tersebut sebagai titik balik penting usai penyelenggaraan MTQ di kecamatannya, pada Rabu (3/9/2025) lalu. 

“Di MTQ Kabupaten, kami selalu tertinggal karena juara-juara ikut di kecamatan lain. Setelah ada koordinasi dengan Kemenag dan Sekda, akhirnya ditetapkan semua wajib ikut di kecamatan masing-masing. Tiga tahun terakhir mereka sudah kembali membela Kenohan,” jelasnya, Kamis (4/9/2025).

Perubahan ini bukan sekadar aturan administratif, tetapi juga menjadi momentum kebangkitan. Kaspul menilai kualitas qori-qoriah Kenohan semakin terlihat. Bahkan beberapa di antaranya tampil dengan kemampuan yang ia sebut “luar biasa” sehingga diyakini mampu mengangkat nama Kenohan di ajang yang lebih tinggi.

Optimisme tersebut menguat seiring tren prestasi Kenohan dalam beberapa tahun terakhir. Jika dulu mereka hanya mampu bertahan di posisi 16 atau 17 pada tingkat kabupaten, kini perlahan menembus 10 besar. Prestasi ini diraih dalam cabang tilawah, hafiz Quran, hingga tartil.

Kaspul menegaskan, para juara tingkat kecamatan sudah mulai dipersiapkan menghadapi MTQ ke-45 tingkat Kabupaten Kukar. Ia percaya modal pengalaman dan kualitas peserta saat ini bisa mengantar Kenohan bersaing lebih jauh, bahkan hingga tingkat nasional. 

“Kalau melihat penampilan mereka, saya yakin bisa sampai nasional,” ujarnya penuh semangat.

Harapan itu bukan tanpa alasan. Tahun lalu, qori-qoriah Kenohan pernah menjadi wakil Kalimantan Timur di ajang nasional. Pengalaman tersebut membuktikan bahwa bakat dari daerah pelosok seperti Kenohan mampu bersaing di panggung besar.

Di balik kompetisi, ada cita-cita yang lebih luas. Kaspul berharap momentum ini menjadi jalan lahirnya generasi Qurani yang lebih unggul. Ia menilai MTQ bukan hanya lomba membaca Al-Quran, tetapi sarana pembinaan karakter, kedisiplinan, dan kecintaan terhadap nilai-nilai Islam.

“Semoga ke depannya lahir generasi Qurani yang bisa membawa nama baik Kenohan, Kukar, bahkan Kaltim di tingkat nasional,” pungkasnya.

[RWT | ADV DISKOMINFO KUKAR] 



Berita Lainnya