Bontang

RSUD Taman Husada Bontang Wacanakan Buat Aplikasi Pendaftaran Pasien

Kaltim Today
08 Oktober 2019 18:36
RSUD Taman Husada Bontang Wacanakan Buat Aplikasi Pendaftaran Pasien
BERINOVASI: Para peserta Diklat Pim harus membuat satu proyek perubahan yang berdampak pada peningkatan pelayanan publik.(ist)

Kaltimtoday.co, Bontang – RSUD Taman Husada Bontang mewacanakan penyediaan aplikasi pendaftaran online bagi para pasien yang hendak berobat. Aplikasi tersebut, menjadi salah satu proyek perubahan atau inovasi baru dari Kabag TU RSUD Taman Husada Bontang Eko Mashudi yang sedang melakukan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan (Diklat Pim) III.

Tugas pembuatan inovasi perubahan yang dilakukan Eko yakni Sistem Pendaftaran Pasien RSUD Taman Husada Bontang yang disingkat Sidasi Tamada. Sidasi Tamada, dikatakan Eko, dirinya melihat proses pendaftaran di RSUD Taman Husada Bontang memakan waktu lama. Para pasien yang sudah emndaftar melalui sms pun, biasanya terkendala dengan tidak sampainya pesan ke nomor pendaftaran RSUD.

“Bahkan, masih banyak yang mengambil nomor antrean tengah malam,” kata Eko.

Oleh karena itu, Eko berinovasi dengan menggunakan aplikasi pendaftaran online. Sehingga dimana pun pasien berada, pendaftaran online tetap bisa dilakukan. Yang terpenting, memiliki paket data internet. Mengingat pendaftaran melalui sms terkendala di jaringan. Dimana pasien yang menggunakan provider seperti indosat, sulit mengirim sms ke nomor sms pendaftaran RSUD.

“Kalau aplikasi kan tidak bergantung pada provider, karena yang terpenting jaringan internetnya,” imbuhnya.

Selain mengantisipasi kendala pendaftaran, aplikasi Sidasi Tamada juga diharapkan bisa menyaring oknum yang tidak bertanggung jawab dengan mendaftar secara main-main.

“Ada saja yang suka daftar iseng. Padahal kami batasi 40 pendaftar maksimalnya. Kami minimalisir itu melalui aplikasi itu,” ujarnya.

Eko menjelaskan, dalam aplikasi tersebut terdapat kode verifikasi dengan jangka waktu satu jam. Dimana, mereka yang tidak melakukan verifikasi dianggap hangus.

“Aplikasi Sidasi juga dikoneksikan dengan rekam medik dan pendaftaran. Agar saat mendaftar sudah terlihat data rekam mediknya, dan waktu pendaftaran yang lebih singkat,” bebernya.

Eko menilai, jika pasien mendaftar melalui SMS membutuhkan waktu selama kurang lebih 5 menit, jika menggunakan aplikasi hanya butuh waktu 2 menit saja. Karena hanya tinggal menyesuaikan kode QR dengan kartu rekam medik. Aplikasi Sidasi juga bisa melakukan tracking proses berobat pasien sudah sampai dimana.

“Agar bisa terlihat, dia terkendala dimana, apa saat diperiksa dokter hingga ketika pemberian rekomendasi,” ujarnya.

Aplikasi ini, masih direncanakan sebagai proyek perubahan dirinya yang sedang Diklat Pim III, sehingga launching-nya diperkirakan setelah Diklat Pim selesai.

[RIR | RWT | ADV]



Berita Lainnya