Advertorial

Sasar Gen Z dan Milenial, Kesbangpol Kukar Bakal Gelar Sosialisasi tentang Pentingnya Pendidikan Politik

Supri Yadha — Kaltim Today 22 Maret 2023 18:18
Sasar Gen Z dan Milenial, Kesbangpol Kukar Bakal Gelar Sosialisasi tentang Pentingnya Pendidikan Politik
Kepala Kesbangpol Kukar, Rinda  Desianti. (Supri/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Pendidikan politik sangat penting bagi masyarakat, terutama untuk meningkatkan kualitas demokrasi di Indonesia. 

Selama ini, orang sering menganggap bahwa, datang ke tempat pemungutan suara (TPS) saat Pemilu hanya sekadar memilih para calon. Namun, tidak mengetahui siapa yang dipilih maupun latar belakangnya.

Padahal, pengetahuan dasar para calon harus dipahami dan dimengerti oleh seluruh masyarakat. Sebab, setiap suara yang diberikan akan berdampak dalam lima tahun ke depan.

Melihat permasalahan ini,  Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Kutai Kartanegara (Kesbangpol Kukar) berupaya menggalakkan pendidikan politik.

Sebab masyarakat yang notabane mempunyai hak suara perlu mengetahui dan memahami pengetahuan dasar tentang visi misi, integritas para calon, atau partai yang dipilih.

Hak suara tidak asal memilih, tapi apa yang dipilih bisa membawa manfaat dan kemajuan pembangunan daerah maupun bangsa.

"Saya ingin kelompok muda memaknai politik bukan hanya sekadar datang ke TPS, tapi sebagai suatu media untuk memperjuangkan kepentingan yang lebih besar," kata Kaban Kesbangpol Kukar, Rinda Desianti, Rabu (22/3/2023).

Pendidikan politik, lanjut Rinda, sasaran sosialisasinya adalah pemilih pemula atau biasanya disebut dengan generasi Z (Gen Z) dan milenial. 

Mengingat pemilihan umum serentak digelar pada 2024 mendatang, sehingga akan  banyak para pemilih pemula. 

Kami datang ke sekolah-sekolah untuk memberikan sosialisasi kepada para siswa dan siswi," sambungnya.

Selain itu, sosialisasi ini juga dilakukan untuk menekan angka golongan putih (Golput) dan meningkatkan partisipasi pemilih. Pada 2019 lalu, tingkat partisipasi di Kukar mencapai 81,24 persen, sisanya Golput.

Kecamatan yang masih minim partisipasi pemilih yaitu Sanga-Sanga. Salah satu sebabnya adalah warga tersebut tidak ada di sana. Namun secara administratif masih tercatat sebagai penduduk Sanga-Sanga. 

"Itulah yang menyulitkan pemilih, sehingga sulit untuk dicoret namanya. Ini menyumbang (angka) Golput, karena basis data pemilih ialah Kartu Tanda Penduduk (KTP)," tutupnya. 

[RWT | ADV DISKOMINFO KUKAR]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya