Daerah

Sekolah Gagal Finalisasi PDSS, Ratusan Siswa SMK Negeri 1 Bontang Terancam Tak Bisa Masuk Universitas Jalur SNBP

Fitriwahyuningsih — Kaltim Today 06 Februari 2025 15:53
Sekolah Gagal Finalisasi PDSS, Ratusan Siswa SMK Negeri 1 Bontang Terancam Tak Bisa Masuk Universitas Jalur SNBP
SMK Negeri 1 Bontang. (Fitri Wahyuningsih/Kaltim Today)

Kaltimtoday.co, Bontang - Sejumlah murid SMK Negeri 1 Bontang protes ke pihak sekolah lantaran nama mereka tak terdaftar dalam finalisasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Akibatnya, mereka terancam kehilangan kesempatan masuk perguruan tinggi melalui Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025.

Sumber Kaltim Today mengatakan, total ada sekitar 182 siswa eligible atau berhak ikut SNBP 2025. Mereka berasal dari 9 jurusan yang ada di SMK Negeri 1, di antaranya jurusan teknik mesin, teknik ketenagalistrikan, teknik kimia industri dan teknik otomotif. Namun akibat data PPDS yang belum difinalisasi sekolah, walhasil siswa-siswa eligible ini berpotensi kehilangan kesempatan masuk universitas lewat jalur SNBP. Padahal, kata sumber kami, potensi diterima kampus tujuan melalui jalur ini lebih besar ketimbang jalur lain, katakanlah tes tertulis. Yang mana, saingannya akan lebih banyak dan lebih berat, karena berasal gabungan SMA/SMK se-Indonesia.

"Kalau kami kesempatan ini (jalur prestasi), kami harus ikut jalur tes tertulis. Kami harus ke luar kota buat tes. Karena kami di Bontang, tes universitas paling dekat di Unmul. Itu kami harus tinggal minimal 2 hari di Samarinda untuk tes," sebut sumber kami.

Sumber Kaltim Today mengatakan, batas akhir finalisasi PPDS ialah 31 Januari 2025. Pengisian PDSS menjadi tahapan yang harus dilakukan pihak sekolah untuk mengikutsertakan siswa di SNBP 2025. Karena terdapat alur pengisian data, seperti untuk daftar siswa peserta. Ini ditentukan lewat kriteria unggulan (eligible). Jumlah kuota berbeda-beda berdasarkan akreditasi. Kemudian ada tambahan waktu 2 hari, 1-2 Februari 2025 untuk sekolah yang belum rampung finalisasi. Tapi lagi-lagi, pihak sekolah tak bisa merampungkan dengan alasan kali ini finalisasi lebih rumit ketimbang tahun sebelumnya. 

"Sekolah minta kami maklum. Tapi kalau ini tidak bisa, hak kami untuk masuk univ lewat jalur nilai jadi hilang," sebutnya.

Dia mengatakan, banyak siswa eligible di SMK Negeri 1 Bontang yang berharap bisa daftar universitas lewat jalur SNBP. Sebab, tidak sedikit dari mereka yang belajar keras sejak kelas 1 dan berusaha konsisten menjaga torehan pretasi akademik. Semua dilakukan, selain untuk meraih prestasi terbaik di sekolah, juga untuk mempersiapkan diri masuk kampus dambaan mereka.

"Sudah tidak bisa nangis karena sudah terlalu sedih. Ini kalau gagal (daftar lewat jalur SNBP), sama saja seperti membunuh cita-cita kami," sedihnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMK Negeri 1, Kasman Purba membenarkan bahwa pihaknya belum berhasil melakulan finalisasi PPDS. Ada kendala di aplikasi PPDS yang membuat finalisasi tak bisa dilakukan. Pihak sekolah, sebutnya, telah mengantongi nilai dan data-data siswa yang diperlukan untuk masuk ke PPDS. Namun ketika seluruh data itu diinput ke aplikasi PPDS dan coba difinalisasi, selalu gagal.

"Tidak paham apa kendalanya, tapi pas finalisasi tidak bisa. Makanya coba kami komunikasikan ke Kementerian. Ini, kan, aplikasi, kami cuma isi aplikasinya saja. Bukan kami yang buat programnya," kata Kasman Purba ketika dikonfirmasi, Kamis (6/2/2025) siang.

Guna menyelesaikan persoalan ini, Kasman telah mengirim perwakilan SMK Negeri 1 untuk menyambangi Kementerian Pendidikan di Jakarta pada Selasa (4/2/2025) lalu. Dia berharap dari kunjungan itu, ada solusi terhadap kegagalan SMK 1 finalisasi PPDS. 

"Semoga dalam 1 atau 2 hari ini sudah ada jawaban," sebutnya.

Namun berdasarkan kunjungan ke Jakarta, Kasman menerima informasi bahwa bukan cuma SMK Negeri 1 Bontang yang gagal finalisasi PPDS. Total, ada 300 lebih sekolah di Indonesia yang alami persoalan serupa. Tapi untuk di Bontang, dia tak mengetahui apakah ada sekolah yang juga gagal, atau hanya SMKN 1.

Terkait langkah yang akan diambil sekolah terkait gagal finalisasi PPDS ini, Kasman masih menunggu hasil kunjungan perwakilan sekolah di Jakarta. 

"Kami tunggu dulu bagaimana hasil di Jakarta itu," tandasnya.

[RWT]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp 



Berita Lainnya