Kaltimtoday.co, Samarinda - Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Samarinda, Asli Nuryadin melalui Kepala Bidang Pengembangan SD dan SMP, Barlin H Kesuma menargetkan dalam sebulan ini, patihan program sekolah penggerak harus tuntas. Sehingga di awal tahun ajaran baru, sekolah penggerak mulai berjalan.

Teknis pelaksanaan program sekolah penggerak juga dijelaskan Barlin, misalnya, di sekolah itu ada sepuluh guru yang dijadikan guru penggerak. Nantinya guru-guru itu akan dilatih untuk menyiapkan bahan ajar.

"Begitu sudah mengerti mereka harus menyalurkan lagi ke teman-temannya," sebut Barlin.

Dengan kata lain, program sekolah penggerak menerapkan basis komunitas. Mulai dari kepala sekolah, pengawas serta guru. Sehingga semua dapat bergerak.

"Harapannya nanti lama-lama semua sekolah itu akan menjadi sekolah penggerak," ungkapnya.

Pelaksanaan sekolah penggerak diterapkan guna memperoleh perubahan semasa pengajaran. Melihat proses digitalisasi saat ini, pembelajaran siswa akan menggunakan konsep higher order thinking.

"Nanti lebih mengutamakan pada project base. Pengalaman terbaik itu kalau anak-anak belajar tidak melalui ceramah. Tetapi mereka langsung berbuat," paparnya.

Seperti contohnya ketika siswa diberikan soal, mereka akan disuruh menyelesaikan dengan bahan yang ada di rumah atau sekolah dengan cara membaca buku, bertanya dan uji coba.

"Kalau dulu kan enggak. Sistem kebut semalam. Jadi siswa membaca, menghafal satu buku dianggap dia sudah mengetahui," imbuhnya.

[REF | RWT | ADV DISDIK SAMARINDA]