Kutim
Kasus Covid-19 Meningkat, Disdik Kutim Hentikan PTM di Sekolah

Kaltimtoday.co, Sangatta - Tingginya angka kasus Covid-19 di Kutim membuat Dinas Pendidikan Kutai Timur (Kutim) harus mengambil langkah dengan menghentikan pembelajaran tatap muka di sekolah.
Terhitung sejak Senin, (14/2/2022) hingga satu pekan ke depan akan dilaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) kembali.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kutim, Irma Yuwinda mengatakan, kebijakan itu berlaku sejak Senin (14/2/2022) hingga sepekan ke depan (19/2/2022). Para siswa yang berada di zona merah terpaksa kembali belajar di rumah, namun ada pengecualian untuk siswa tingkat akhir seperti kelas 6 untuk SD, kelas 9 untuk SMP dan kelas 12 untuk SMA tetap diterapkan PTM dengan aturan kelas hanya boleh diisi 50 persen daya tampung.
Kemudian, mekanisme PTM terbatas dibagi menjadi dua sesi dengan waktu pembelajaran maksimal 4 jam per hari.
Baca Juga: Harga Seragam Sekolah Kini Diatur, Pemkot Samarinda Tekan Pungli dan Beri Pilihan bagi Orangtua
View this post on InstagramBaca Juga: Gelar Talk Show Hybrid, PT Indexim Gaungkan Pentingnya Pengelolaan Sampah Secara Berkelanjutan
Penghentian PTM ini, jelasnya, berlaku untuk semua jenjang. Mulai dari PAUD, TK, SD, hingga SMP. Adapun kecamatan yang masuk zona merah, yakni Sangatta Utara dan Bengalon.
Dia menegaskan, semua pendidikan di wilayah tersebut kembali diberlakukan dengan sistem daring atau pembelajaran jarak jauh (PJJ). Selain itu, satuan pendidikan jenjang SMP di Kecamatan Sangatta Utara juga dihentikan sementara.
"Saya putuskan PTM Terbatas dihentikan dulu untuk wilayah Sangatta Utara, dan daerah-daerah lainnya yang tingkat keterpaparannya tinggi atau berada di zona merah. Selama melaksanakan PJJ, agar kepala sekolah melaksanakan sterilisasi di lingkungan sekolahnya,” kata Irma, dalam keterangannya, Senin (14/2/2022).
Selama melaksanakan kegiatan belajar online, lanjut Irma, pihak kepala sekolah diminta untuk melakukan sterilisasi di lingkungan sekolahnya masing-masing.
"Sekolah di luar zona merah, tetap bisa melaksanakan PTM terbatas, tetapi harus terus dipantau dan dievaluasi seiring perkembangan situasi kasus Covid-19," kata dia.
Satgas Covid-19 Kutim akan terus memantau setiap perkembangan kasus Covid-19 di seluruh daerah.
"Kami lihat dulu perkembangannya, kalau tinggi terus berarti PTM terpaksa harus kami evaluasi,” kata Irma.
[EL | NON]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Dinkes Kaltim Tanggapi Pasien Terindikasi Covid 19, Imbau Masyarakat Jaga Kesehatan
- Dua Pasien Terindikasi Positif Covid-19 Dirawat di RSUD AWS Samarinda, Dinkes Telusuri Varian Baru
- Meriahkan Iduladha, PT Indexim Coalindo Salurkan Hewan Kurban ke 22 Desa di Kutim
- DPRD Berau Prihatin Wajib Belajar 12 Tahun Belum Berjalan Baik
- Cerita dari Dapoer Bintang: Ketika CSR Mendorong Kemandirian Ekonomi Warga Kaliorang