Internasional
Sudah 41 Orang Meninggal Akibat Virus Corona, Berikut Semua Hal yang Mesti Anda Ketahui
Kaltimtoday.co, Wuhan - Sedikitnya 41 orang dilaporkan telah meninggal akibat virus korona baru di Cina setelah wabah tersebut menyebar dari Wuhan. Akibat wabah ini Pemerintah Cina terpaksa menutup akses keluar masuk di 13 kota dengan jumlah penduduk sekira 36 juta orang.
Hingga Sabtu (25/1/2020), setidaknya 1.287 orang dilaporkan terdampak virus Corona. Mayoritas tinggal di kota-kota di Cina dan beberapa negara tetangga.
Ada kekhawatiran yang berkembang tentang penyebaran virus ketika ratusan juta orang melakukan perjalanan untuk perayaan Tahun Baru Imlek, yang dimulai pada, Jumat (24/1/2020).
Berikut beberapa hal yang perlu Anda ketahui:
Apa itu coronavirus?
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, coronavirus adalah keluarga virus yang menyebabkan penyakit mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS) dan sindrom pernapasan akut (SARS).
Virus ini ditularkan antara hewan dan manusia. SARS, misalnya, diyakini telah ditularkan dari kucing luwak ke manusia. Sementara MERS ditularkan dari hewan sejenis unta ke manusia.
Beberapa coronavirus yang dikenal beredar pada hewan, diduga kelelawar dan ular, yang kemudian menginfeksi manusia.
Nama coronavirus berasal dari kata Latin corona, yang berarti mahkota atau halo. Di bawah mikroskop elektron, gambar virus mengingatkan kita pada korona matahari.
Virus corona baru, yang diidentifikasi oleh otoritas Cina pada 7 Januari dan saat ini dinamai 2019-nCoV, adalah jenis baru yang sebelumnya tidak diidentifikasi pada manusia.
Hingga saat ini, masih minim informasi tentang penyakit ini. Namun, sudah dipastikan penularan virus ini bisa terjadi dari manusia ke manusia.
Apa gejalanya?
Menurut WHO, tanda-tanda infeksi mulai gejala pernapasan, demam, batuk, sesak napas dan kesulitan bernafas.
Dalam kasus yang lebih parah, dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian.
Masa inkubasi virus corona masih belum diketahui. Beberapa sumber mengatakan antara 10 hingga 14 hari.
Seberapa mematikannya?
Beberapa ahli mengatakan virus Corona ini tidak mematikan seperti jenis coronavirus lain layaknya SARS, yang menewaskan hampir 800 orang di seluruh dunia selama wabah 2002-2003 yang juga berasal dari Cina .
MERS, yang tidak menyebar luas, lebih mematikan, membunuh sepertiga dari mereka yang terinfeksi.
Di mana saja wabah menyebar?
Hingga saat ini, sebagian besar kasus dilaporkan berada di Tiongkok.
Pada 24 Januari, para pejabat Cina mengatakan sedikitnya 26 orang telah tewas, semuanya di Provinsi Hubei. Provinsi ini merupakan kota di mana virus ini pertama kali ditemukan. Di provinsi ini sebagian besar dari 830 kasus yang dilaporkan ditemukan.
Selain itu, negara-negara lain juga dilaporkan sudah terjangkit. Namun dengan jumlah yang lebih sedikit. Seperti Thailand, Singapura, Vietnam, Jepang, Amerika Serikat, Korea Selatan, Perancis, dan Nepal.
Dalam analisa awal, mereka yang terjangkit merupakan orang-orang yang habis bepergian ke Wuhan.
Apa upaya yang sudah dilakukan untuk menghentikannya?
Hingga saat ini, belum ada vaksin untuk menghentikan penyebaran virus baru asal Wuhan ini.
Pihak berwenang Cina secara efektif menutup Wuhan pada hari Kamis, menangguhkan penerbangan dan kereta ke luar kota dan mengatakan kepada penduduk bahwa mereka tidak dapat pergi tanpa alasan khusus.
Langkah itu dimaksudkan untuk "secara tegas membendung penyebaran virus dan melindungi masyarakat yang belum terjangkit.
Pemerintah Cina juga telah meningkatkan upaya pemantauan dan desinfeksi sebelum liburan Tahun Baru Imlek.
Otoritas bandara dari Asia dan Timur Tengah ke Eropa dan AS juga secara aktif melakukan pengawasan terhadap penumpang.
Dari mana asalnya virus?
Otoritas kesehatan China masih berusaha untuk menentukan asal virus, yang mereka katakan berasal dari pasar makanan laut di Wuhan di mana satwa liar juga diperdagangkan secara ilegal.
WHO mengatakan sumber hewan tampaknya paling mungkin menjadi sumber utama wabah.
Ular kobra menjadi salah satu hewan yang mungkin menjadi sumber virus yang baru ditemukan, menurut para ilmuwan Cina.
Ada bukti penularan virus melalui pernapasan dari pasien ke pasien dan otoritas Cina mengatakan 15 staf medis di negara itu telah terinfeksi.
Para ahli khawatir ketika petugas kesehatan sakit selama wabah baru karena ini dapat menyarankan penyakit ini menjadi lebih menular dan karena penyebaran di rumah sakit sering kali dapat memperbesar epidemi.
Apakah ini darurat global?
Wabah itu belum ditetapkan sebagai keadaan darurat global, WHO mengatakan, mendesak Cina untuk menjaga penyebarannya secepat mungkin.
Ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan kepada wartawan bahwa keputusan untuk menunda mengeluarkan deklarasi yang digunakan untuk epidemi paling parah tidak boleh dianggap sebagai tanda bahwa badan tersebut tidak berpikir situasinya serius.
"Ini darurat di Cina, tetapi belum menjadi darurat kesehatan global," katanya kepada wartawan.
Sumber: Al Jazeera
Related Posts
- Tempat Hiburan dan Wisata di Bontang Mulai Dibuka Awal Juli
- Bikin Kaget, Berikut 5 Fakta Tagihan Listrik Naik
- Kemendikbud Larang Perguruan Tinggi Naikkan Biaya Kuliah saat Pandemi Corona
- Cegah Penularan Corona, Isran Noor Tak Gelar Open House
- Tata Cara Sholat Idul Fitri di Rumah Selama Pandemi Corona