Samarinda

Tekad Kuat Mujiono dan Keluarga Sembuh dari Covid-19 Undang Simpati Tetangga Sekitar

Kaltim Today
03 Agustus 2020 19:26
Tekad Kuat Mujiono dan Keluarga Sembuh dari Covid-19 Undang Simpati Tetangga Sekitar
Tetangga Mujiono memberikan makanan bahkan disinfektan yang diletakkan di pagar rumah Mujiono.

Kaltimtoday.co, Samarinda – Bukan rahasia umum lagi bahwa virus Corona atau Covid-19 telah menelan banyak korban jiwa. Sampai detik ini, kasus positif di Indonesia terus bertambah. Tak terkecuali di Kaltim. Virus yang tidak kasat mata dan bisa menyerang siapa saja. Kisah pilu datang dari berbagai pihak yang terpapar virus dari Wuhan, Tiongkok itu.

Namun, secercah harapan untuk sembuh dan tak ingin kalah dari Covid-19 itu kerap terlihat. Salah satunya pada Mujiono. Pria 53 tahun yang sehari-harinya aktif sebagai wirausaha busana muslim itu harus menerima kenyataan bahwa dia positif Covid-19. Dirinya tak pernah menyangka. Perasaan tak tenang dan khawatir sempat menghampirinya. Terlebih ketika istri yang berusia 50 tahun dan ketiga anaknya yang berusia 26 tahun, 22 tahun, dan 16 tahun turut dinyatakan positif.

Ketika dihubungi Kaltimtoday.co pada Senin (3/8/2020), Mujiono bersedia untuk membagikan kisah dan pengalamannya menjalani karantina mandiri selama tiga minggu di rumah. Pada awal Juli lalu, Mujiono mengaku mulai merasakan ada yang tidak beres dengan tubuhnya. Mulai batuk, kepala pening, pilek, flu, demam, sesak napas, dan diare selama satu minggu lebih. Pada suatu waktu, tubuhnya terasa lebih baik namun di waktu tertentu, gejala sakit itu kembali datang. Namun saat itu tak pernah tebersit di pikirannya jika dia terpapar Covid-19.

Disampaikan Mujiono, virus ini tertular dari sang istri. Istri serta anak-anaknya juga merasakan gejala yang sama. Hanya saja bagi anak yang berusia 16 tahun, napasnya tak begitu sesak. Awalnya, dia dan keluarga memutuskan untuk mengikuti tes rapid dan hasilnya dinyatakan non-reaktif. Namun selang beberapa hari, Mujiono jadi meragu. Ditambah lagi kondisi kesehatannya yang mengarah pada ciri-ciri Covid-19 makin terasa.

Berbagai makanan yang diberikan oleh tetangga Mujiono.
Berbagai makanan yang diberikan oleh tetangga Mujiono.

Ketika istri dan anak kedua melakukan tes, hasilnya reaktif. Saat dia dan kedua anak lainnya ikut tes lagi, hasilnya juga reaktif karena sel imun sudah terbentuk. Total dilakukan sekitar 3-4 kali tes rapid dan satu kali swab. Per 24 Juli 2020, hasil swab dirinya sekeluarga resmi positif. Mujiono menyebut bahwa, salah satu kekhawatirannya terletak pada respons tetangga di kediamannya yakni Perumahan Pinang Mas Sempaja, Samarinda.

“Awalnya tetangga tidak tahu kalau kami dinyatakan positif. Kami hanya ikut tes tapi entah mengapa data kami itu bocor di grup WhatsApp. Sebagian warga jadi tahu dan mendapat informasi itu. Akhirnya heboh. Ada yang takut dan khawatir,” ungkap Mujiono.

Inilah potret Mujiono bersama keluarganya. Dia, istri, dan ketiga anak perempuannya sangat bersyukur karena kehadirannya masih diterima oleh warga sekitar meski positif Covid-19. (IST)
Inilah potret Mujiono bersama keluarganya. Dia, istri, dan ketiga anak perempuannya sangat bersyukur karena kehadirannya masih diterima oleh warga sekitar meski positif Covid-19. (IST)

Kala itu, warga bertanya-tanya terkait informasi tersebut. Khawatir jikalau tidak benar. Mujiono juga tergabung di dalam grup WhatsApp warga perumahannya itu. Dia tak menampik informasi yang sudah telanjur tersebar mengenai kondisinya dan keluarga positif Covid-19. Kemudian dia langsung mengklarifikasi di grup tersebut. Memohon pengertian dan doa dari warga.

Mujiono mengirimkan beberapa bukti tangkapan layar isi obrolan di grup kepada Kaltimtoday.co. Dia mewakili keluarga pun meminta maaf dan tak ada niat untuk membuat para warga panik. Kala itu, sudah tiga minggu Mujiono sekeluarga jalani karantina mandiri. Bahkan dirinya turut meminta izin bahwa untuk membeli bahan makanan dan gas, terpaksa harus keluar rumah dengan tetap memerhatikan protokol kesehatan.

“Kemudian para tetangga di Perumahan Pinang Mas banyak yang mendukung dan mendoakan keluarga saya. Mereka menyemangati kami. Bahkan ada yang memberi bantuan berupa makanan, sembako dan digantung di pagar rumah. Warga di Perumahan TVRI juga,” lanjut Mujiono.

Ditambahkan Mujiono, kawan-kawan dari sang anak juga ikut membantu dengan mengirimkan makanan melalui online. Dia jujur sangat terharu dengan perlakuan para tetangga. Semua doa tak henti-hentinya disampaikan. Bersamaan dengan momen ini, Mujiono dan keluarga pun merasa lebih dekat dengan Yang Maha Kuasa. Baginya, gotong royong antar warga masihlah kuat dan indah. Tak ada sama sekali yang mengucilkannya dan keluarga.

“Alhamdullilah, setelah tiga minggu ini keadaan kami mulai membaik. Istri dan anak kedua saya sudah ada surat pernyataan dari Dinas Kesehatan Samarinda bahwa mereka sembuh. Sedangkan surat saya dan dua anak lain sedang menyusul,” bebernya.

Di akhir perbincangan, Mujiono mengungkapkan bahwa penderita Covid-19 bukan aib. Mereka perlu bahagia dan semangat untuk mengembalikan imun tubuh yang terganggu. Harus terus mendekatkan diri dengan Tuhan dan menjaga asupan gizi. Entah makanan, atau vitamin, dan terus jaga kebersihan serta gunakan masker.

[YMD | RWT]


Related Posts


Berita Lainnya