Samarinda

Temukan Sisik Reptil, Kematian Balita Diduga akibat Terseret Banjir dan Dimangsa Binatang

Kaltim Today
11 Desember 2019 15:53
Temukan Sisik Reptil, Kematian Balita Diduga akibat Terseret Banjir dan Dimangsa Binatang
Kombes Pol Arif Budiman saat kembali menelusuri titik penemuan jenazah balita tanpa kepala yang diduga adalah Yusuf.

Kaltimtoday.co, Samarinda - Kondisi jenazah balita yang diperkirakan berusia 4 tahun yang ditemukan di aliran drainase besar, eks anak Sungai Karang Asam, Jalan Antasari II, Gang 3, RT 30, Kecamatan Samarinda Ulu, semakin kuat dugaan kalau penyebab kematian dikarenakan banjir, serta kondisi tubuh yang tak lagi utuh karena dimangsa binatang.

Selasa (10/12/19) sekitar pukul 10.00 Wita, jajaran Polresta Samarinda kembali mendatangi lokasi penemuan. Dipimpin langsung Kapolresta Samarinda Kombes Pol Arif Budiman.

Meski alat bukti begitu minim dan keterangan saksi yang juga tak mencukupi, namun perlahan-lahan, kepolisian terus mengungkap fakta temuan mereka, terhadap jenazah balita berusia 4 tahun yang diduga merupakan Ahmad Yusuf Ghazali.

Kepada awak media, polisi berpangkat melati tiga ini menuturkan, dari hasil pemeriksaan ahli forensik telah ditemukan sisik binatang jenis reptil dari tubuh balita tanpa kepala itu.

"Apakah itu ular, apakah itu biawak, nanti kami ungkap lebih lanjut," jelas Arif.

Arif mengatakan, dugaan tewasnya semakin menguat, karena terseret arus banjir, diketahui karena ada saluran drainase yang terhubung dari lokasi Yusuf menghilang di PAUD Jalan AW Sjahranie hingga titik jenazah balita tanpa kepala ditemukan memiliki jarak 4,5 kilometer.

"Jika tubuh seseorang itu berada di dalam air selama dua minggu, tentu tubuhnya akan melunak. Dan dari pemeriksaan sementara jenazah ini telah diperkirakan dua minggu," imbuhnya.

Dengan tubuh yang melunak, tentu akan mempermudah sejumlah binatang untuk memangsanya. Hal ini tentu menjadi penyebab dari kondisi jenazah yang tak lagi utuh.

"Ini bukan mutilasi dan kami tidak mau berasumsi. Kondisi jenazah yang tak utuh lagi memang sudah seperti itu saat kami temukan," kata Arif.

"Kami tetap dalami apakah ada motif lain, tapi saat ini pada kenyataannya badan tidak utuh," sambungnya.

Kata Arif, sejauh ini aparat kepolisian telah melakukan pemeriksaan dengan 12 orang saksi, yang mana diantaranya orangtua Yusuf, seluruh pegawai PAUD termasuk kepalanya, serta warga sekitar dan pihak keluarga. Meski demikian, hingga saat ini polisi belum mengantongi hasil uji laboratorium untuk mengetahui identitas pasti dari jenazah balita malang itu.

Sedangkan untuk sementara ini, kepolisian masih berpegang pada kesimpulan jika jenazah itu benar adalah Yusuf, berdasarkan pakaian yang begitu identik dan pengakuan orangtua.

"Kami akan ketahui hasil tes DNA sekitar dua minggi lagi. Kami akan menargetkan ini secepatnya, kami tidak akan menundanya, segera, segera dan segera," pungkasnya.

[JRO | RWT]


Related Posts


Berita Lainnya