Daerah
Tinjau Perumahan Bengkuring, Wali Kota Samarinda Upayakan Perluasan Drainase dan Soroti Void Bekas Tambang

Kaltimtoday.co, Samarinda - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda terus memantapkan langkahnya dalam melakukan berbagai program prioritas penanganan banjir. Pada kesempatan ini, beberapa titik lokasi rawan banjir yang menjadi fokus tinjauan yakni Perumahan Bengkuring.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun berkomitmen penuh dalam menuntaskan persoalan banjir secara berkelanjutan dan holistik. Ia mengaku, dalam beberapa waktu terakhir telah menginisiasi sejumlah penanganan dalam jangka pendek.
Meski begitu, ia menyebut beberapa titik di Perumahan Bengkuring masih mengalami kondisi bottleneck. Termasuk di Halaman SMK Medika di Jalan Padat Karya.
"Halaman SMK Medika itu berada di atas saluran air, tapi tidak ada bukaan atau akses kontrol. Saya sudah perintahkan Dinas SDA untuk segera membangun main hall agar aliran air bisa dikendalikan," jelasnya Kamis (3/7/2025).
Selain Halaman SMK Medika, satu unit rumah warga yang berada di sisi parit akan ditinjau kembali guna memungkinkan pelebaran saluran air. Rencananya, pendekatan persuasif di tingkat kelurahan dan kecamatan akan dilakukan dalam waktu dekat.
Masih di lokasi yang sama, Andi Harun turut menyoroti adanya void bekas tambang yang berpotensi menjadi sumber genangan, tak jauh dari Perumahan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Ia menyebut, pihaknya akan melakukan pemetaan ulang menggunakan teknologi drone berikut menelusuri status kepemilikan lahan.
"Laporan sementara menyebutkan itu milik Pak Abun, tapi kami akan cek lewat BPBD untuk pastikan titik koordinat dan alas haknya.
Menurutnya void bekas tambang memiliki risiko tinggi jika tidak mempunyai pagar pengaman dan tidak terhubung ke saluran air.
“Kita juga harus tahu, apakah kolam itu aman, jangan sampai keberadaannya membahayakan keselamatan masyarakat.
Di sisi lain, pekerjaan di kawasan Jalan Terong dilaporkan hampir selesai. Pembangunan tanggul dan sistem drainase akan kembali dilanjutkan mulai tahun ini dan berlanjut hingga tahun depan. Pemerintah berharap langkah ini dapat mengurangi genangan yang kerap terjadi di wilayah Bengkuring, khususnya yang disebabkan oleh pertemuan aliran air dari Betapus dan Sungai Karang Mumus.
Meski demikian, penanganan secara menyeluruh tidak dapat diselesaikan dalam waktu singkat. “Untuk penanggulangan banjir dari Sungai Karang Mumus saja, masih dibutuhkan anggaran sekitar Rp900 miliar. Tentu mustahil diselesaikan hanya dalam satu tahun anggaran,” terang Andi Harun.
Ia pun berharap adanya dukungan dari pemerintah pusat maupun Pemprov Kaltim. “Mudah-mudahan ada bantuan. Kita perlu sinergi agar penanganan banjir ini bisa dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan,” tandasnya.
[NIKH | RWT]
Related Posts
- DPRD Samarinda Minta Prosedur Penyelesaian Tak Kesampingkan Penanganan Kesehatan Korban Kekerasan Anak
- Penanganan Jangka Pendek, Dinas PUPR Samarinda Perbaiki Sistem Drainase di Sejumlah Titik Rawan Banjir
- Pengacara Korban Kasus Dugaan Penganiayaan di Panti Asuhan Samarinda Minta Polsek Segera Tindak Lanjuti Hasil Visum
- Faktor Epilepsi, Yayasan FJDK Samarinda Sangkal Dugaan Penganiayaan terhadap Balita 4 Tahun
- Program Sekolah Rakyat Dinilai Belum Maksimal Jangkau Masyarakat Miskin, DPRD Samarinda Dorong Sosialisasi Lintas SektorĀ