Samarinda

Terbengkalai, Andi Harun Janji Sulap Gedung Bulu Tangkis di Polder Air Hitam Jadi Mini Opera

Kaltim Today
01 November 2021 22:27
Terbengkalai, Andi Harun Janji Sulap Gedung Bulu Tangkis di Polder Air Hitam Jadi Mini Opera
Wali Kota Samarinda, Andi Harun tinjau sejumlah lokasi di Polder Air Hitam. (Yasmin/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Wali Kota Samarinda, Andi Harun meninjau Polder Air Hitam, Senin (1/11/2021). Dari beberapa titik lokasi di polder yang dikunjungi, gedung bulu tangkis dengan dinding berwarna krem turut menarik perhatian Pemkot Samarinda. 

Gedung tersebut tampak tak terawat. Beberapa kerusakan di gedung juga terlihat. Saat peninjauan, Andi melihat ada 3 ruang kecil berjejer berurutan di samping kiri gedung. Rupanya, ruangan itu menjadi tempat tinggal masyarakat. Diketahui, warga yang menempati ruangan tersebut tidak memiliki izin. Sekitar 3 keluarga bertempat tinggal di sana. 

Andi bertanya pada salah satu warga di sana. Berdasarkan informasi yang didapat dari warga, mereka tinggal di sana tanpa dipungut biaya sepeser pun. Tidak ada pihak lain yang memungut uang sewa kepada mereka. Saat ditanya dari mana warga tersebut berasal, disebutkan bahwa KTP-nya memang Samarinda.

Andi pun meminta warga tersebut untuk segera meninggalkan tempat tersebut. Setidaknya sampai awal 2022 nanti. Sebab pihak Pemkot seger mengelola gedung itu. 

"Kami akan menyurati mereka untuk memberi waktu sampai Januari 2022 agar mereka cari tempat. Itu gedung pemerintah yang dipakai tanpa izin," tegas Andi saat diwawancarai awak media. 

Gedung tersebut nantinya akan berubah fungsi. Awalnya untuk olahraga bulu tangkis, ide yang mungkin akan dieksekusi adalah menjadikan gedung kosong itu sebagai tempat hiburan.

Sejauh ini, gagasan yang sudah muncul adalah diubah sebagai mini opera seperti di Sydney, Australia. Disebabkan bangunannya sudah ada, maka cukup mengubah desain gedung saja agar lebih cocok dengan ide mini opera tersebut. 

Sedangkan untuk titik-titik lokasi di Polder lainnya adalah mengatur tempat-tempat bagi pedagang kaki lima (PKL). Sebab saat ini masih kurang tertata. Penataan di polder segera dilakukan oleh pihaknya untuk mengkombinasikan kawasan wisata air dan olahraga. 

"Polder akan jadi salah satu tambahan ikon di Samarinda. Kami akan segera lakukan review design. Nanti ada jogging track, RTH, parkir, dan lapak PKL. Parkir juga nanti menggunakan sistem elektronik," lanjutnya. 

Jika sudah terealisasi, PKL tidak diperkenankan membawa rombong sendiri. Pemkot yang akan mengatur perihal rombong dan membuatkan desainnya. Agar semua lapak sama dan seragam secara ukuran dan desain. 

"Polder akan jadi alternatif hiburan bagi warga Samarinda. Kami akan mulai menata sejak 2022 ini. Mudahan cukup. Kalau tidak selesai dalam setahun, mungkin akan berlanjut pada 2023. Banyak yang harus dibiayai," lanjutnya. 

Selain itu, Pemkot juga mempunyai ide untuk membuat restoran terapung seperti di Kelapa Dua, Jakarta. Namun, semuanya masih gagasan. Bappeda dan OPD teknis terkait yang akan meramu ide tersebut. Termasuk memilah ide mana saja yang cocok. Semua ide akan ditampung dan dipadukan. 

"Secara profesional, nanti direncanakan ada arsitek yang memang ahli di bidang landscape dan kawasan. Penjagaan nanti ada Satpol PP. Selanjutnya lah itu. Sekarang adalah ide dan gagasan untuk penataan kawasan," tandasnya. 

[YMD | TOS]



Berita Lainnya