Bontang

Tren Sekolah Swasta Kian Menurun, Ini 4 Tuntutan ASTA ke Disdik Bontang

Kaltim Today
07 Februari 2020 12:06
Tren Sekolah Swasta Kian Menurun, Ini 4 Tuntutan ASTA ke Disdik Bontang
Saparuddin, Kabid Pendidikan Dasar Disdik Bontang (Foto: Ebid Salam/Kaltimtoday)

Kaltimtoday.co, Bontang - Tren peminat sekolah swasta beberapa tahun terakhir mengalami penurunan.

Hal itu disampaikan Rakim, ketua Asosiasi Sekolah Swasta (ASTA) pada Rapat Dengan Pendapat (RDP) Komisi I, yang melihatkan Dinas Pendidikan, PGRI, dan Persatuan Guru Swasta (PGS), Rabu (07/02/2020).

“Tren sekolah swasta kategori SMP pada 2019 mengalami penurunan sebanyak 9,6%. Pada 2018 bahkan mencapai penurunan 15%,” ujarnya.

Hal ini berbanding terbalik dengan tren sekolah negeri, yang tiap tahun grafiknya semakin bertambah.

Pada 2018, peningkatan mencapai 13%. Sementara, 2019 sendiri ada di angka 9%.

Dengan trend swasta yang kian menurun, Rakim bahkan memaparkan data sekolah swasta yang tak lama lagi gulung tikar.

Salah satu yang disesalkan adalah, penambahan rombongan belajar (rombel) baru.

“Banyak sekolah negeri yang tidak memungkinkan lagi menerima siswa baru tetap memaksakan, sehingga mereka harus menambah rombel (rombongan belajar). Ini yang kami sesalkan,” tuturnya.

Selain rombel, inilah yang menjadi tuntutan ASTA ke Disdik Bontang; Pemerintah tidak menambah rombel baru, jumlah rombel kembali ke aturan Permendikbud yakni SD=28 SMP=32 SMA/K=36 per rombel, tidak ada sekolah negeri yang mengadakan dua shif, dan tidak ada penambahan sekolah baru.

Menanggapi tuntutan dari ASTA, Kabid Pendidikan Dasar Disdik Bontang, Saparuddin mengatakan, pihaknya bekerja sesuai dengan regulasi yang berlaku dari arahan pemerintah pusat dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

“Terkait siswa mau sekolah dimana, itu adalah hak masing-masing orang, tidak boleh memaksa,” ujarnya.

Kendati begitu, Saparuddin merespon positif masukan dari ASTA. Dalam waktu dekat, setiap masukan akan jadi bahan pertimbangan.

[BID | RWT | ADV]



Berita Lainnya