Kutim
Wabup Usulkan Tanjung Bara Jadi Bandara Komersial di Kutim
Kaltimtoday.co, Sangatta - Wakil Bupati Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Kasmidi Bulang menilai, Bandara Tanjung Bara milik PT Kaltim Prima Coal (KPC) itu lebih efektif dan efisien untuk bandara komersial di Kutim.
Rencana pengalihan lahan eks bandara milik perusahaan PT Pertamina yang berada di Desa Sangkima, Sangatta Selatan kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Kutim mengalami jalan buntu. Pasalnya, ada ketidakjelasan pada proses hibah dari pemilik lahan eks Bandara Sangkima yang pertama.
“Sejak 2016 ketika saya menjadi Wakil Bupati Kutim pertama kali, sudah ke kementerian, tapi belum ada hasil terkait status lahan, perizinan dan lain-lain sampai sekarang belum jelas,” ungkap Kasmidi.
Lanjut dia, beberapa waktu lalu Pemda Kutim telah menerima surat dari pihak kementerian. Di mana surat tersebut menyatakan bahwa lahan eks bandara milik PT Pertamina di Desa Sangkima tidak layak sebagai bandara komersial.
Baca Juga: BPPUP Pantau Program Pangan untuk Penghijauan PT Indexim Coalindo di Kaliorang dan Kaubun
View this post on Instagram
“Beberapa waktu yang lalu ada surat dari kementerian bahwa hasil dari kajian mereka Sangkima itu tidak layak jadi bandara komersial,” terangnya.
Menurutnya, bandara yang dapat digunakan untuk kepentingan komersial ialah Bandara Tanjung Bara milik PT KPC. Meskipun belum besar, namun infrastruktur bandara tersebut sudah jadi.
Selain itu, status lahan yang dimiliki Bandara Tanjung Bara milik PT KPC juga termasuk hak pengelola lahan (HPL).
“Status lahannya juga sudah HPL lalu tanpa memerlukan perizinan yang panjang dan rumit, tinggal kita melakukan komitmen dengan PT KPC untuk dijadikan bandara komersial dan pengelolaannya seperti apa,” ujarnya.
Setelah itu, lanjutnya, pihak Pemda Kutim tinggal membangun infrastruktur pendukung lainnya seperti jalan akses menuju lokasi bandara dan perluasan lahan.
Hal itu dapat menjadi pertimbangan daripada harus membangun bandara yang baru.
“Jika harus membangun lagi, maka perlu izin ini itu, jadi kurang efisien. Lagi pula PT KPC sedang membuat perpanjangan perizinan sehingga kami bisa membuat klausul bahwa kami akan membuat bandara di Tanjung Bara,” pungkasnya.
Disisi lain, mengenai Bandara Uyung Lahai yang terletak di kawasan Kongbeng- Muara Wahau dapat dijadikan alternatif bandara kedua. Namun tentunya kapasitas yang dapat ditampung tidak sebanyak bandara utama.
“Kalau bandara kita sudah punya, maka perputaran ekonomi, akses orang lain ke Kutim pasti lebih gampang dan promosi daerah kita juga lebih cepat,” tutupnya.
[EL | NON]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Mengenal Masnawati, Kader Posyandu Cekatan dari Desa Selangkau Kutim
- Jelang HUT ke-79 RI di IKN, Bandara SAMS Balikpapan Prediksi Lonjakan Penumpang Capai 289 Ribu
- Dorong Integrasi Layanan Primer, BLUD Puskesmas Kaliorang dan PT Indexim Coalindo Tingkatkan Kapasitas Kader Posyandu
- PT Indexim Coalindo Salurkan Sembako bagi Warga Rentan di Pengadan
- Pelaku Penikaman di Teluk Pandan Kutim Ditahan Usai Tikam Teman karena Cemburu