Nasional

10 Negara Tujuan Pekerja Indonesia di Luar Negeri 2024, Hong Kong Teratas!

Network — Kaltim Today 20 Desember 2024 16:12
10 Negara Tujuan Pekerja Indonesia di Luar Negeri 2024, Hong Kong Teratas!
Ilustrasi. (Dok. Direktorat Jenderal Imigrasi)

Kaltimtoday.co - Pekerja migran asal Indonesia telah menjadi elemen penting dalam perekonomian global. Mereka tersebar di berbagai sektor dan negara, membawa keterampilan serta dedikasi yang berharga. Keberadaan mereka tak hanya memperkuat perekonomian negara tujuan, tetapi juga memberikan penghidupan bagi keluarga di tanah air.

Dalam konteks perlindungan, Undang-Undang Nomor 18/2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (UU PPMI) hadir sebagai landasan hukum yang melindungi hak-hak Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) dan Pekerja Migran Indonesia (PMI). Melalui undang-undang ini, para pekerja di luar negeri diharapkan memperoleh perlindungan maksimal dalam hal keselamatan, kesejahteraan, serta hak-hak ketenagakerjaan.

Berdasarkan laporan dari Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), jumlah PMI yang bekerja di luar negeri dari Januari hingga Agustus 2024 mencapai 207.090 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 108.477 orang bekerja di sektor informal, sementara 98.613 orang lainnya bekerja di sektor formal. Data ini menunjukkan bahwa banyak pekerja Indonesia yang masih memilih sektor informal, meski sektor formal juga terus meningkat.

Tingginya minat untuk bekerja di luar negeri tak lepas dari beberapa faktor pendorong. Salah satu yang paling menonjol adalah besarnya gaji yang ditawarkan, terutama karena perbedaan nilai tukar mata uang. Selain itu, suasana kerja yang lebih profesional dan terbuka di negara tujuan juga menjadi daya tarik tersendiri. Negara-negara yang menawarkan prospek karier yang lebih jelas dan stabil semakin diminati oleh para pekerja migran Indonesia.

Berikut adalah 10 negara yang menjadi tujuan utama bagi pekerja migran Indonesia selama periode Januari hingga Agustus 2024:

  1. Hong Kong: 70.435 pekerja migran Indonesia bekerja di Hong Kong, mayoritas di sektor domestik seperti asisten rumah tangga.
  2. Taiwan: Sebanyak 59.654 pekerja Indonesia bekerja di Taiwan, yang banyak terlibat dalam pekerjaan rumah tangga serta sektor manufaktur.
  3. Malaysia: Malaysia menjadi tujuan bagi 36.500 pekerja migran Indonesia, terutama di sektor perkebunan dan manufaktur.
  4. Jepang: Sebanyak 8.521 pekerja Indonesia bekerja di Jepang, yang dikenal dengan kesempatan kerja di sektor manufaktur dan teknologi.
  5. Korea Selatan: Dengan 7.167 pekerja migran Indonesia, Korea Selatan menawarkan peluang di sektor manufaktur dan perikanan.
  6. Singapura: Sebanyak 6.785 pekerja migran Indonesia bekerja di Singapura, dengan mayoritas bekerja sebagai asisten rumah tangga.
  7. Arab Saudi: Sebanyak 5.262 pekerja Indonesia bekerja di Arab Saudi, yang masih menjadi tujuan bagi pekerja sektor domestik.
  8. Italia: Italia menjadi tujuan bagi 2.245 pekerja migran Indonesia, yang kebanyakan bekerja di sektor rumah tangga.
  9. Turki: Sebanyak 2.200 pekerja migran Indonesia memilih Turki sebagai tempat bekerja, dengan peluang di sektor jasa dan pariwisata.
  10. Brunei Darussalam: Sebanyak 1.980 pekerja migran Indonesia bekerja di Brunei Darussalam, terutama di sektor domestik dan jasa.

Pekerja migran Indonesia memainkan peran vital dalam perekonomian global. Mereka tidak hanya berkontribusi pada perekonomian negara tujuan, tetapi juga mengirimkan remitan ke Indonesia. Kiriman uang tersebut menjadi sumber penghidupan bagi keluarga di kampung halaman dan membantu meningkatkan taraf hidup mereka.

Selain itu, para pekerja migran juga mengembangkan keterampilan dan pengalaman kerja yang bermanfaat saat mereka kembali ke Indonesia. Pengalaman ini dapat diterapkan di sektor domestik, memperkaya kualitas tenaga kerja nasional. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan pemangku kebijakan untuk terus memperkuat perlindungan dan pengelolaan pekerja migran agar manfaatnya semakin optimal bagi perekonomian nasional.

[RWT]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp


Related Posts


Berita Lainnya