Advertorial
Anak Punk Marak Berkeliaran, Yan Usul Pemkab Kutim Berikan Program Pendampingan dan Peningkatan Kapasitas
Kaltimtoday.co, Kutai Timur - Belakangan ini, keberadaan anak-anak punk cukup marak terlihat di sejumlah ruas jalan di Kabupaten Kutai Timur. Penampilan mereka ketika di jalan cukup mudah ditandai, mengenakan pakaian serba hitam, rambut gondrong, dan pakaian ada sobekan, dan kerap kali membawa gitar sembari mengamen baik di rumah makan, kafe, atau lampu merah.
Ketua Komisi D DPRD Kutim, Yan, memberi perhatian pada keberadaan anak-anak punk ini. Menurutnya Dinas Sosial (Dinsos) Kutim mesti mengambil langkah konkret menanggapi keberadaan mereka di Kutim. Misalnya melakukan pembinaan agar mereka tak berkeliaran di jalan. Sebab menurut Yan, kerap kali keberadaan anak-anak punk di jalan merusak estetika kota.
‘’Keberadaan anak-anak punk di wilayah kita ini jadi persoalan. Apalagi dalam berapa tahun ke depan Kutim akan menjadi daerah penyangga IKN. Tentu kita butuh menciptakan kondisi yang mendukung pembangunan dan kemajuan itu,’’ beber Yan kala ditemui di kantornya, Bukit Pelangi, Kamis (9/11/2023).
Yan berpendapat, belum ada langkah konkret diambil Dinsos dalam hal penanganan anak punk. Dia mendesak agar pemerintah menyusun langkah komprehensif dalam menangani anak punk. Bukan sekadar mengamankan mereka. Namun menghimpun, kemudian menawarkan mereka program pemberdayaan, pendidikan, atau peningkatan kapasitas lain agar mereka bisa kembali pada kehidupan sosial masyarakat pada umumnya.
‘’Jangan hanya ditertibkan, tidak akan selesai perkara kalau begitu. Berikan program pembinaan, pendampingan dan pelatihan lain agar mereka bisa kembali ke jalur positif,’’ sarannya.
Dalam konteks berbenah sebagai penyangga IKN, Yan menekankan bahwa meningkatkan kualitas kehidupan anak-anak terlantar adalah tanggung jawab bersama masyarakat dan pemerintah.
"Perlu keterlibatan seluruh lapisan masyarakat dan peningkatan program Dinsos untuk menciptakan lingkungan yang sehat, aman, dan mendukung pembangunan kota sebagai penyangga IKN," bebernya.
Sebagai informasi, punk adalah bentuk ideologi yang kaya akan makna dan sejarah, dimana perkembangan punk hingga dikenal hingga saat ini di seluruh negara tidaklah sebentar. Punk itu sendiri dibentuk untuk melawan sistem kapitalisme, sehingga seringkali punk digambarkan sebagai bentuk budaya yang menyimpang dari budaya dominan. DIY (Do it Yourself), yaitu prinsip yang berlandaskan kemandirian dan tidak bergantung pada orang lain untuk melakukan perubahan.
[RWT | ADV DPRD KUTIM]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Kemenkes RI Apresiasi Peran PT Indexim Coalindo dalam Percepatan Penurunan Stunting
- Perkuat Promosi Kesehatan Masyarakat, PT Indexim Coalindo dan BLUD Puskesmas Kaliorang Kembali Gelar Cerdas Cermat Antarkader Posyandu
- Cerita Nor Ipansyah Warga Kutai Timur, Ubah Lahan Tidur Kembali Produktif
- Isran Noor Raih Dukungan Penuh di Kutai Timur
- PT Indexim Coalindo Dampingi Petani di Kutim Terapkan Biogas