Kaltim
Angka Stunting di Kubar Lebih Rendah daripada Rerata Provinsi Kaltim
Kaltimtoday.co - Wakil Bupati Kabupaten Kutai Barat, Edyanto Arkan mengatakan, angka prevalensi stunting Kabupaten Kutai Barat (Kubar) pada 2021 berdasarkan data Studi Kasus Gizi Indonesia (SSGI) yaitu 15,8 persen.
“Target prevalensi stunting Kutai Barat tahun 2022-2024 yaitu 14 persen pada tahun 2022, dan 12 persen hingga tahun 2024,” ujar Edyanto pada kegiatan Rembuk Stunting, berlangsung di Aula Islamic Center Kabupaten Kutai Barat, Kamis (30/6/22).
Dia menambahkan, Kutai Barat memiliki 16 kecamatan dan 38 Kampung KB. Dari 38 Kampung KB tersebut, terdapat 35 kampung stunting dengan jumlah 477 anak stunting.
Sebagai upaya percepatan penurunan stunting, lanjut Edyanto Arkan, Pemkab Kubar telah menerbitkan Surat Keputusan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS).
“Bupati Kutai Barat menerbitkan SK TPPS Kabupaten Kutai Barat, 16 camat menerbitkan SK TPPS Kecamatan, 190 Petinggi menerbitkan SK TPPS Kampung 4 lurah menerbitkan SK TPPS Kelurahan,” imbuhnya.
Sebagai informasi, saat ini juga telah terbentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK). Setiap TPK terdiri dari 3 orang kader terdiri dari bidan desa, kader KB dan kader PKK.
Selain itu, Pemkab Kubar juga melakukan pembinaan Bina Keluarga, Dapur Sehat Anti Stunting (Dahsat), pengadaan Kit Siap Nikah Anti Stunting dan bantuan pulsa/voucher seratus ribu per bulan setiap orang untuk tim pendamping keluarga.
Sementara Kepala Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim Noryani Sorayalita, melalui Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan KB (PPKB) Syahrul Umar mengatakan, di Kaltim persentase stunting pada 2019 sebesar 28,09 persen, dan pada 2021 sebesar 22,8 persen.
Data stunting kabupaten/kota di Kaltim yaitu 4 Kabupaten/Kota (Kutai Barat, Balikpapan, Mahakam Ulu dan Samarinda) memiliki angka lebih rendah dari persentase rerata provinsi. Sedangkan untuk 6 kabupaten/kota lainnya (Kutai Timur, PPU, Kukar, Bontang, Berau dan Paser) persentase stuntingnya masih berada di atas rerata provinsi.
“Percepatan penurunan stunting dilaksanakan secara holistik, integratif dan berkualitas melalui koordinasi, sinergi dan sinkronisasi antar kementerian/lembaga, pemerintah daerah provinsi, pemerintah daerah kabupaten/kota, pemerintah desa dan pemangku kepentingan,” ujar Syahrul.
Syahrul berharap, inisiasi kegiatan ini dapat mengantisipasi keluarga dan balita yang berisiko stunting di Kutai Barat.
Kegiatan ini diikuti sebanyak 100 peserta. Hadie menjadi narasumber Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim Sunarto dan Satgas TPPS Kaltim Ahmad Sofian.
[RWT | ADV DISKOMINFO KALTIM]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- DPPKB Samarinda Gelar Evaluasi Program Bangga Kencana, Libatkan Sejumlah Stakeholder untuk Penurunan Stunting
- Kolaborasi Tim Pengabdi UNMUL dan DPPKB Samarinda, Beri Pelatihan Pencegahan Stunting kepada Kader Kelurahan Bukuan
- DPPKB Samarinda Bakal Optimalkan Dapur Sehat Atasi Stunting di Seluruh Kampung KB
- Serap Minat Konsumsi Makanan Bergizi Lebih Banyak, Kadis Pangan Berau Ciptakan Aksi Perubahan Si Penyu Makan B2SA
- Kolaborasi DPPKB dan Tim Pakar, Tekankan Pentingnya Nutrisi bagi Ibu Hamil untuk Cegah Stunting