Samarinda
Bangkitkan Kepedulian, SMK Kesehatan Gelar Roadshow Bersama Da'i Cilik Asal Palestina
Kaltimtoday.co, Samarinda- Berlangsung mulai 19 Agustus hingga 18 September, AVI Samarinda menggelar Roadshow bersama da'i cilik asal Palestina di 4 kabupaten/kota se-Kaltim. Kegiatan ini dalam rangka kepedulian terhadap kondisi penduduk Gaza, Palestina. Salah satunya da'i cilik menggelar roadshow bersama siswa-siswi SMK Kesehatan Samarinda di halaman basketball, Rabu (28/8/2019).
Alquds Vonteer Indonesia Bayu menyebutkan, da'i tersebut berasal dari Palestina, dan akan menggelar roadshow di Samarinda 26-28 Agustus di Balikpapan. Akibat konflik yang terjadi di Palestina, Nidal (12) diungsikan ke Malaysia dan bersekolah di sana. Dia akan mengelar roadshow di Kaltim dan saudaranya Syech Yusuf akan menggelar roadshow di Jakarta.
"Roadshow ini salah satnya di gelar di SMK Kesehatan untuk membangkitkan kepedulian umat terhadap Palestina, khususnya SMK Kesehatan sekaligus mengedukasi kepada siswa-siswi agar mengetahui sesungguhnya apa yang terjadi di sana (Palestina)," ucapnya.
Dalam roadshow ini, da'i cilik bernama Nidal dan bersama saudaranya Syech Yusuf memaparkan, mengenai krisis dan konflik yang terjadi di Palestina tepatnya di Kota Al-Quds, Tepi Barat dan jalur Gaza, yang kini sedang dijajah oleh Israel. Acara tersebut bertajuk "Roadshow da'i cilik menyambut 1 Muharram".
Syech Yusuf menyebutkan, dia mengungsi dari Palestina lantaran terjadinya konflik yang terus terjadi sehingga dia hijrah ke Malaysia sebab salah satu negeri tersebut terbuka untuk Palestina.
"Generasi penerus kami akan terus dicegah melakukan berbagai aktivitas ibadah maupun belajar, sebab ini salah satu langkah mereka untuk mematikan generasi baru menjadi bodoh,” tuturnya.
Seusai sambutan oleh Syech Yusuf, da'i cilik Nidal tampil memberikan tausiyah kepada lima ratus siswa-siswi SMK Kesehatan yang hadir mendengarkan paparan da'i cilik tersebut.
Da'i cilik berusia 12 tahun tersebut menyebutkan, Palestina adalah negeri yang diberkahi oleh Allah, namun terjadinya konflik belum bisa diselesaikan sehingga Palestina porak-poranda di bom oleh Israel.
“Kami di sana tidak bisa sekolah sebab gedung-gedungnya sudah hancur bahkan gedung rumah sakit pun hancur,” jelasnya
Dia menyebutkan, bahwa Palestina bukan hanya milik rakyat Palestina semata. Masjid Al-Aqsa pun demikian, bukan hanya milik bangsa Arab saja. Melainkan masjid dan saudara Palestina adalah saudara seluruh umat Islam di bumi ini.
"Kalau di Indonesia anak-anak bisa sekolah, memiliki alat tulis yang lengkap, gedung yang bagus, namun hal itu sangat berbeda jauh di negeri kami Palestina. Setiap hari kami lapar dan menangis lantaran melihat kondisi saudara kami,” ucapnya.
"Kepada yang hadir di sini, terus berjihad di media sosial membagikan konflik yang terjadi d Palestina di WhatsApp, Instagram, dan Facebook agar saudara-saudara kami yang lainnya dapat membantu,” yakinnya.
"Saya mengajak teman-teman, mari bersama-sama mendo'akan dan uluran tangan untuk membantu kami dan saudara-saudara kami di sana (Palestina), ada rezeki bisa disumbangkan kepada panitia ini bukan tentang besarnya nominal, namun keikhlasan hati untuk membantu,” harapnya.
[SDH | RWT]