Daerah

Catatan Pengamat Pendidikan di Kaltim soal Wacana Libur Sekolah Sebulan selama Ramadan

Defrico Alfan Saputra — Kaltim Today 01 Januari 2025 15:09
Catatan Pengamat Pendidikan di Kaltim soal Wacana Libur Sekolah Sebulan selama Ramadan
Pengamat Pendidikan dari Universitas Mulawarman, Susilo.

Kaltimtoday.co, Samarinda - Pengamat Pendidikan dari Universitas Mulawarman, Susilo, memberikan pandangan khusus terkait mencuatnya wacana libur sekolah selama satu bulan penuh selama Ramadan.

Wacana ini pertama kali disampaikan oleh Wakil Menteri Agama, Muhammad Syafi’i, pada Senin (30/12/2024). Kebijakan tersebut menuai beragam kritik dan masukan, terutama mengenai dampaknya terhadap proses pembelajaran siswa.

Menurut Susilo, kebijakan libur sekolah selama Ramadan perlu mempertimbangkan berbagai aspek, terutama keberagaman latar belakang keagamaan siswa.

"Sekolah tetap jalan, tapi disesuaikan. Misal, pembelajaran umum diperpendek sampai jam 10 atau 12. Sisanya dilanjutkan pesantren Ramadan," ujarnya, Rabu (1/1/2025).

Ia juga menyoroti potensi dampak negatif jika kebijakan libur sekolah diterapkan secara penuh selama satu bulan. Menurutnya, hal ini dapat menyebabkan learning loss atau ketertinggalan pembelajaran, khususnya bagi siswa yang sedang mempersiapkan diri untuk ujian atau melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

"Apalagi ini persiapan pelajar SMA/SMK yang mau lanjut ke perguruan tinggi. Kalau libur satu bulan, materinya pasti tertinggal dan harus dikejar itu," tambahnya.

Di sisi lain, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, menegaskan bahwa wacana libur sekolah selama Ramadan belum dibahas secara resmi. Menurutnya, keputusan ini memerlukan koordinasi lintas kementerian.

"Ini karena menyangkut hari libur nasional, tentu menurut saya harus keputusan bersama lintas kementerian. Sehingga kami tidak bisa mengambil keputusan menyangkut libur Ramadan," jelasnya.

[RWT]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp 



Berita Lainnya