Bontang

Covid-19 Kian Mengkhawatirkan, Neni: Bontang Masih Kondusif dan Terkendali

Kaltim Today
20 Maret 2020 21:04
Covid-19 Kian Mengkhawatirkan, Neni: Bontang Masih Kondusif dan Terkendali
Pemkot Bontang gelar konferensi pers perdana terkait penanganan Covid-19 di Bontang. (Foto: Istimewa)

Kaltimtoday.co, Bontang - Virus corona (Covid-19) kian mengkhawatirkan. Terbaru, melalui situs penyedia informasi resmi terkait Covid-19, sebanyak 9 orang yang dinyatakan positif.

Kendati demikian, Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni mengatakan, Bontang masih kondusif dan terkendali.

“Alhamdulillah Bontang dalam Kondisi kondusif, terkendali, dan semuanya termonitoring,” ujarnya, saat menggelar konferensi pers perdana terkait penanganan Covid-19 di Bontang, Kamis (19/3/2020).

Dia menjelaskan, sejak wabah kian meresahkan masyarakat, Pemkot Bontang telah melakukan berbagai upaya pencegahan Covid-19.

Di antaranya, melakukan rapat koordinasi bersama unsur Forkopimda dan stakeholders, serta meliburkan aktivitas belajar mengajar sekolah.

Selain itu, Pemkot Bontang juga menerbitkan surat edaran yang melarang ASN dan TKD melakukan perjalanan dinas ke luar kota, dan melakukan penyemprotan disinfektan ke sekolah dan ruang publik.

Kendati demikian, Neni menyatakan tetap melakukan langkah-langkah preventif. Salah satunya, mempersiapkan barak di Stadion Taman Prestasi Kelurahan Bontang Lestari yang nantinya akan digunakan bila terjadi outbreak Covid-19 di Kota Taman.

Pemkot Bontang telah mempersiapkan barak di Stadion Taman Prestasi Kelurahan Bontang Lestari yang nantinya akan digunakan bila terjadi outbreak Covid-19 di Kota Taman. (Foto: Istimewa)
Pemkot Bontang telah mempersiapkan barak di Stadion Taman Prestasi Kelurahan Bontang Lestari yang nantinya akan digunakan bila terjadi outbreak Covid-19 di Kota Taman. (Foto: Istimewa)

Untuk alat pelindung diri (APD) bagi petugas yang melakukan kontak dengan pasien terkait Covid-19, Neni mengatakan, saat ini pihaknya sedang mengupayakan penambahan APD sebanyak 100 unit dalam waktu dekat.

Sementara itu, Jubir khusus Covid-19, Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Adi Permana mengajak awak media untuk menyatukan persepsi terkait arti dari istilah yang cukup familiar terkait Covid-19 ini, seperti monitoring, ODP dan PDP.

“Istilah ini penting untuk dipahami agar tidak terjadi misinformasi di masyarakat,” tuturnya.

ODP, diterangkannya, adalah orang yang telah memiliki gejala klinis tetapi tidak perlu dirawat di rumah sakit, cukup memeriksa di klinik atau Puskesmas. Nantinya surveilans akan memantau setiap hari selama 14 hari.

Sedangkan PDP adalah ODP yang kondisinya memburuk sehingga membutuhkan perawatan atau spesimen. Dan jika dinyatakan positif Covid-19 maka selanjutnya disebut confirm.

[BID | RWT | ADV]



Berita Lainnya