Daerah
Kota Industri, Wali Kota Neni Ingatkan Damkar Bontang Pahami Mitigasi Bahaya Pabrik

Kaltimtoday.co, Bontang - Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, meminta personel Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkartan) memiliki kecakapan dan mitigasi terkait penanganan bahan kimia atau limbah beracun. Ini dinilai penting lantaran Bontang dikepung mega industri yang bergerak di bidang kimia.
Wali Kota Neni menjelaskan, sampai saat ini memang belum pernah terjadi insiden fatal terkait keberadaan mega pabrik di Bontang. Misalnya, kebocoran saluran gas atau ledakan berbahaya dari pabrik. Semua masih terkendali.
Kendati begitu, menurutnya penting bagi personel Disdamkartan memiliki kecakapan dan mitigasi terkait insiden di pabrik. Mereka harus tahu, misalnya, ketika terjadi ledakan di pabrik dan ini berdampak ke warga, apa tindakan pertama yang harus diambil, atau mana warga mesti dievakuasi.
"Ini harus dipahami. Kita tidak tahu kalau misal ada train, naudzubillah mindzalik, misal ada human error, ada train meledak, ke mana kita evakuasi, apa yang kita lakukan. Ini bagian dari mitigasi, pencegahan," kata Wali Kota Neni dalam Apel Sambutan Wali Kota di Pos Damkar Bontang Lestari, Senin (7/7/2025).
Sebagai informasi, di sisi utara Bontang terdapat sebuah kawasan industri yakni Kawasan Industrial Estate (KIE). Di dalamnya terdapat berbagai perusahaan di bidang kimia, salah satunya PT Pupuk Kalimantan Timur. Kemudian di selatan ada perusahan pengolahan migas, PT Badak LNG.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Neni memang menegaskan soal pentingnya kecakapan, mitigasi, dan peningkatan keterampilan secara berkala bagi personel Disdamkartan. Untuk di Bontang, dengan karakteristiknya sebagai kota industri, Disdamkartan tidak hanya dituntut paham soal penanganan kebakaran dan penyelamatan umum. Namun juga punya pengetahuan dan keterampilan menghadapi insiden fatal akibat keberadaan industri.
Selain itu, Wali Kota Neni meminta petugas Disdamkartan rutin merawat dan memeriksa berbagai alat proteksi kebakaran. Harus merasa kota Bontang dan seluruh isinya adalah milik mereka, yang harus dirawat, dijaga.
"Harus punya sense of belonging. Rasa memiliki bahwa kota ini kita miliki, kita jaga." Dia menambahkan "Kalian ini orang-orang yang dibutuhkan ketika masyarakat dalam musibah. Warga merasa tenang karena di posko ada petugas kebakaran."
[RWT]
Related Posts
- Siapkan Penataan Pulau Beras Basah, Pemkot Bontang Libatkan Warga Lokal
- Pos Jaga di Guntung Rampung, Disdamkartan Bontang Bakal Tambah 28 Personel Baru
- Tausiah Reni Murni Iringi Launching Program Tengok Tetangga MAN Bontang
- Bangun Empati dan Kepedulian Sosial Pelajar, Pemkot dan MAN Bontang Luncurkan Program 'Tengok Tetangga'
- Mahasiswa Unijaya Siap Tempuh Jalur Hukum Bila Kampus Abaikan Hak Mereka