Kaltim

Dampak PMK, Harga Sapi di Kaltim Capai Rp 23 Juta per Ekor

Kaltim Today
07 Juli 2022 12:12
Dampak PMK, Harga Sapi di Kaltim Capai Rp 23 Juta per Ekor

Kaltimtoday.co, Samarinda - Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menimpa hewan ternak turut mempengaruhi harga sapi kurban menjelang Hari Raya Iduladha 1443 Hijriah di Kalimantan Timur.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kaltim, Munawar mengungkapkan, akibat wabah PMK,  harga sapi kurban jelang Hari Raya Iduladha mengalami kenaikan hingga mencapai Rp 23 juta per ekor.

"Peternak yang mendatangkan saat Iduladha biasa ada harga kenaikan biaya-biaya, contoh mereka dikenakan biaya karantina 14 hari, biaya laut angkutannya tidak boleh mampir di wilayah wabah, sehingga ada double handling biaya yang mereka keluarkan," ucap Munawar saat ditemui belum lama.

Munawar menjelaskan, harga sapi sangat bervariasi. Biasa harga Rp 18 juta jadi Rp 20 juta, bahkan sampai Rp 23 juta per ekor. Kenaikan karena ada double biaya yang dikeluarkan mulai dari karantina, biaya tol laut yang dibebankan kepada pemasok.

Lebih lanjut dirinya mengatakan, kebutuhan sapi di Kaltim sekitar 14.000 ekor, sementara ketersediaan hanya sekitar 8.000 ekor. Artinya kebutuhan masih minus di Kaltim.

"Tapi kebutuhan menjelang Iduladha ini masih mencukupi, kami survei di beberapa kantong ternak masih tersedia sapi-sapi yang belum dibeli," sebutnya.

Sementara ini, Munawar juga mengatakan, zona kepulauan Kalimantan memang merah, namun zona wilayah Kaltim hijau.

Pihaknya juga telah melakukan penguatan vitamin kepada ternak-ternak di wilayah RPH dan kantong-kantong ternak pada 4.720 ekor ternak di 150 lokasi.

Dia mengimbau, masyarakat jangan khawatir terhadap kondisi PMK karena wilyah Kaltim hijau dan aman.

[RWT | ADV DISKOMINFO KALTIM]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya