Advertorial
Disbun Kaltim Genjot Sertifikasi ISPO Sawit Rakyat Lewat Aplikasi E-STDB

Kaltimtoday.co, Samarinda - Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur (Disbun Kaltim) terus mempercepat transformasi digital dalam tata kelola perkebunan kelapa sawit rakyat melalui pelaksanaan Lokakarya Akselerasi STDB dan Pelatihan Penggunaan Aplikasi E-STDB.
Kegiatan yang digelar di Hotel Mercure Samarinda pada Kamis (3/7/2025) ini menjadi bagian penting dari upaya pendataan digital berbasis Surat Tanda Daftar Budidaya (STDB) demi mewujudkan sistem perkebunan yang legal, berkelanjutan, dan terintegrasi secara nasional.
Pelaksana Tugas Kepala Disbun Kaltim, Andi Siddik, secara langsung membuka kegiatan ini dan menyampaikan apresiasinya kepada World Resources Institute (WRI) Indonesia serta Direktorat Hilirisasi Hasil Perkebunan yang turut menjadi mitra strategis dalam pelatihan ini.
Menurut Andi, transformasi ini sejalan dengan visi "Kaltim Sukses Menuju Generasi Emas" serta program JossPol 1, yang menekankan pentingnya hilirisasi pertanian berbasis petani modern sebagai pondasi pembangunan daerah.
Dalam kesempatan tersebut, Andi menegaskan bahwa STDB bukan sekadar dokumen administratif, melainkan syarat utama bagi pekebun untuk memperoleh berbagai bentuk dukungan. Mulai dari akses bantuan pemerintah, peluang kemitraan dengan industri, hingga syarat mutlak dalam proses sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO). Saat ini, Disbun Kaltim mencatat sebanyak 5.212 petani dari 6.827 kebun sawit dengan total luas mencapai 10.608,2 hektare telah terintegrasi dalam sistem E-STDB.
Melalui pelatihan ini, Disbun Kaltim berharap akan terjadi peningkatan kapasitas sumber daya manusia di lapangan, percepatan legalisasi kebun sawit rakyat, serta dukungan terhadap pencapaian sertifikasi ISPO secara luas. Hal ini dinilai penting agar petani sawit rakyat di Kalimantan Timur tidak tertinggal dalam persaingan pasar global yang semakin ketat dan menuntut keterlacakan produk dari hulu hingga hilir.
Acara ini turut menghadirkan sejumlah narasumber berkompeten, seperti Haris Siregar dari Direktorat Hilirisasi Hasil Perkebunan, Prasetyo Jati dari Direktorat Sawit dan Aneka Palma, Djoko Bawono selaku Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Paser, Ali Akhmad dari mitra pembangunan KBCF, serta Bambang Suherman dari PT Sinar Mas Group. Seluruhnya memberikan wawasan strategis terkait tata kelola sawit rakyat yang lebih tertib dan berorientasi keberlanjutan.
[RWT | ADV DISKOMINFO KALTIM]
Related Posts
- Terima Kunjungan DJPb, Rudy Mas’ud Keluhkan Dana Bagi Hasil Kaltim Tak Seimbang dengan Kontribusi SDA Nasional
- EBIFF 2025 Dimulai, 400 Peserta Meriahkan Kirab Budaya Internasional di Kaltim
- Festival EBIFF 2025 Angkat Diplomasi Budaya Indonesia ke Tingkat Internasional
- Wagub Seno Aji Sebut EBIFF 2025 Jadi Wadah Edukasi Budaya Masyarakat Kaltim
- Tarif Ramah Kantong, Angkutan Umum Massal Bersubsidi Siap Hadir di Kaltim