Kukar
Danau Siran, Surga Kecil di Kukar Mirip Raja Ampat
Kaltimtoday.co, Tenggarong – Potensi destinasi wisata di Kutai Kartanegara (Kukar) menawarkan berbagai pilihan, mulai dari Pulau Kumala, pantai yang terletak di sejumlah kecamatan hingga Museum Mulawarman Tenggarong, Museum Kayu dan Planetarium. Baru-baru ini, sebuah desa bernama Muara Siran, Kecamatan Muara Kaman menawarkan panorama keindahan alam yang luar biasa.
Bahkan, desa yang bisa dijangkau menggunakan jalur perairan ini, disebut-sebut mirip dengan objek wisata Pulau Raja Ampat di Papua. Wisata ini dikenal dengan nama Danau Siran.
Ketika berkunjung akan merasakan keseruan, lantaran transportasi darat hanya sampai di Desa Tebalai, Kecamatan Muara Kaman. Kemudian beralih menggunakan transportasi air. Jarak tempuh dari Desa Tebalai menuju Muara Siran sekitar 16 kilometer, dan jika pakai longboat memakan waktu kurang lebih 30 menit.
Ketika sampai, perjuangan selama perjalanan akan terbayarkan dengan keindahan alam Danau Siran yang luasnya sekitar 9.000 hektare dan dikelilingi kawasan hutan gambut. Puluhan tanaman jenis pandan tumbuh subur, membentuk seperti pulau. Hal ini yang dikaitkan memiliki kemiripan dengan Pulau Raja Ampat Papua.
Baca Juga: FUGO Hotel Samarinda Rayakan Tahun Baru 2025 dengan Kemewahan “CARNIVAL One Night at Rio de Janeiro”
View this post on Instagram
"Kalau dari atas kelihatan seperti pulau mirip di Raja Ampat. Cuma berbeda, karena itu tumbuhan yang berjenis pandan, tapi agak besar dan tumbuhnya hanya di Danau Siran saja. Bukan tumbuh di daerah hutan gambut itu sendiri, tempatnya itu namanya resau malang," kata Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Muara Siran, Rodi Hartono, Sabtu (18/12/2021).
Resau Malang merupakan sebutan dari warga desa Muara Siran, karena puluhan tumbuhan berjenis pandan itu tumbuhnya membentang malang di area wisata danau tersebut. Sehingga, disebut dengan resau malang.
Saat musim kemarau tiba, pemandangan kan jauh lebih menarik. Lantaran terlihat seperti aliran sungai yang dibuat oleh binatang besar. Rodi pun belum bisa memastikan binatang apa itu, namun menurut mitos yang beredar. Ada binatang besar yang membuat alur sungai dan danau itu sendiri.
"Contohnya dari aliran itu, rata-rata pohon kayu tumbang membentuk seperti bekas dadanya binatang besar. Kami nggak tau juga binatang apa, yang pasti seperti itu. Kayu-kayunya pun rata-rata yang kanan, rebah ke kanan dan yang kiri, rebah ke kiri. Itu kelihatan bagus sekali," imbuhnya.
Kendati, wisata Danau Siran belum dibuka untuk umum lantaran masih pandemi Covid-19, dan belum diresmikan oleh Pemkab Kukar. Saat ini masih menunggu peresmian dulu, setelah itu baru dibuka untuk umum. Kemungkinan di 2022 mendatang.
Meski begitu, fasilitas sudah disiapkan untuk menunjang tempat destinasi wisata sehingga menarik para wisatawan berkunjung. Seperti, rumah rakit tempat bersantai sambil menikmati sunrise dan sunset. Ada 10 unit perahu kano yang bisa dipakai wisatawan untuk menikmati suasana di tengah danau.
Rodi menegaskan, wisatawan dilarang untuk terjun bebas di danau, karena ada kayu ranting pohon sehingga sangat membahayakan.
“Kalau berenang biasa nggak masalah,” tutupnya.
[SUP | NON]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Optimalkan Potensi Desa, Dispar Kukar Gencarkan Pelatihan dan Pembentukan Pokdarwis
- DPRD Berau Minta Pemkab Fokus Kelola PAD dari Sektor Pariwisata
- Mudik Lebaran 2024 di Berau Aman, Saga Minta Persoalan di Kawasan Wisata Diminimalisir
- Menilik Keindahan Gua Tapak Raja dan Pesona Wisata IKN
- Atasi Kelangkaan Tiket Pesawat Balikpapan, Kemenparekraf Tambah Penerbangan dan Luncurkan Paket Wisata