Berau
Di Balik Indahnya Laut Maratua
Kaltimtoday.co, Berau - Maratua adalah sebuah pulau yang berada di Berau dan termasuk dalam kawasan segitiga terumbu karang dunia. Potensi terbesar Maratua salah satunya adalah kekayaan baharinya.
Namun, di balik birunya lautan yang membentang mengelilingi pulau Maratua dan juga keindahan terumbu karang yang memesona, terdapat masalah yang cukup serius.
Sampah menjadi masalah utama di Maratua yang berdampak pada lingkungan, sektor kelautan dan perikanan hingga pariwisata. Salah satu cara untuk memperbaiki kondisi tersebut adalah dengan melakukan pembersihan sampah.
Para hari ini Kamis (31/03/22), Pramuwisata Selam dan Resort yang ada di Maratua kompak melakukan kegiatan “Pembersihan Sampah Bawah Laut Pulau Maratua”. Kegiatan tersebut merupakan wujud kepedulian para pelaku wisata untuk menjaga dan melestarikan ekosistem di bawah laut.
Program kegiatan ini diinisiasi oleh kelompok penyelam di Kampung Teluk Harapan, Kecamatan Maratua yang bernama Pro Divemaster. Mereka menggandeng lembaga pemerintah dan swasta yang ada di Berau untuk bersama-sama menjaga laut Maratua.
Beberapa pihak yang turut berpartisipasi atau sponsor dalam kegiatan tersebut adalah Polres Berau, PT. Maluang Raya, Bandara Maratua, Pratasaba Resort, Maratua Dive Center, Green Nirvana Resort, Siena Resort dan Borneo Cottage.
“Ini kegiatan kedua kami dan kami akan selalu menyelenggarakan kegiatan pembersihan karang ini karena menjaga karang supaya tetap bersih, lebih mudah dilakukan dibandingkan dengan melakukan restorasi apabila terumbu karang sudah terlanjur rusak”, ujar Anuar sebagai ketua Pro Divemaster.
Acara pembukaan pembersihan karang bawah laut dilaksanakan di Pratasaba Resort dan dihadiri oleh lembaga pemerintah setempat, para sponsor dan para pramuwisata selam yang ada di Maratua.
“Saya sangat mendukung kegiatan sebagus ini. Maratua adalah daerah wisata bahari, sudah sewajarnya kita ikut serta menjaga laut sebagai sumber kehidupan bagi banyak orang," ungkap Manajer Pratasaba Resort, Eeng.
Proses pembersihan bawah laut dilakukan di lokasi yang menjadi favorit bagi penyelam dan pemancing, yaitu di Fusilier Paradise sebanyak dua kali penyelaman dan Turtle Traffic dengan satu kali penyelaman.
Sampah yang diambil yaitu plastik bekas minum dan makanan, bekas alat untuk mencari ikan seperti mata pancing, jaring ikan, benang-benang pancing, jangkar, tali. Tidak hanya itu sampah-sampah bekas rumah tangga pun juga ditemukan meliputi kain baju, popok bayi, botol-botol kaca dan masih banyak lagi.
Berbagai macam sampah tersebut banyak yang menyangkut di karang, akhirnya menyebabkan pertumbuhan karang terganggu bahkan hingga mati. Diharapkan dengan pengambilan sampah yang dilakukan sedikit demi sedikit secara kontinyu dapat menjaga kesehatan karang supaya tetap baik.
[RWT]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.