Samarinda

Dinas Pariwisata Samarinda Diminta Kolaborasi dengan Masyarakat Bangun Objek Wisata Lokal

Kaltim Today
14 Oktober 2021 13:02
Dinas Pariwisata Samarinda Diminta Kolaborasi dengan Masyarakat Bangun Objek Wisata Lokal
Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Adi Setiawan. (Suhardi/Kaltimtoday.co).

Kaltimtoday.co, Samarinda - Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Adi Setiawan mendorong Dinas Pariwisata (Dispar) agar berkolaborasi dengan masyarakat yang saat ini sedang mengelolah tempat wisata secara mendiri.

Dia menilai, banyak tempat wisata di Samarinda yang masih dikelolah secara mandiri oleh pemilih lahan, harusnya Dispar menjalin komunikasi dan bekerja sama dengan pemilik wisata tersebut.

"Kalau melihat di media sosial ramai sekali Taman Bunga Celosia di Suryanata dan tempat wisata lainnya yang berpotensi untuk dikembangkan," ungkap Adi, di Gedung DPRD Samarinda, Rabu (13/10/2021).

Selama pandemik Covid-19 di Samarinda telah turun dan ditetapkan PPKM Level 2, kata Adi, tentu masyarakat kembali beraktivitas, salah satu yang diburu adalah wisata-wisata.

"Sudah jenuh di rumah selama Covid-19, jadi keluar langsung mencari suasana alam yang berbeda. Sebenarnya warga Samarinda ini haus dengan tempat wisata yang representatif," ucapnya.

Menurut Politikus PDIP itu, Dispar kurang responsif terhadap kebutuhan warga Kota Tepian yang haus akan tempat wisata alam. Namun, nampaknya Dispar tidak menangkap peluang itu.

"Bisa dikolaborasikan seperti membangun akses jalan menuju ke tempat wisata, bangun kantong parkir dengan sistem e-parking, bagi hasil dengan pemilik lahan itu," harapnya.

Lanjut Andi, penataan wisata pun harus lebih bangus, jika membutuhkan dana dengan memakai APBD pun, kata Adi pihaknya akan merekomendasikan dalam pembahasan anggaran dengan Dispar, jika alokasi anggaran itu untuk kepentingan warga Kota Tepian, dan sisi lain pun meningkatkan ekonomi, otomatis pendapatan asli daerah (PAD) pun naik.

"Ini yang kami tunggu-tunggu dari Dispar untuk melakukan gebrakan membangun pariwisata lokal di Samarinda," pungkasnya.

Selain itu juga, kata Adi, saat Dispar menentukan bekerja sama dengan masyarakat yang memiliki tempat wisata pun harus memperhatikan tarif masuk dengan harga yang terjangkau.

"Di dalam tempat wisata itupun bisa ada kulinernya, sehingga saat warga masuk membawa keluarganya misalkan 3-5 orang hanya menghabiskan 100 ribu, jadi tidak memberatkan," tutup Adi.

[SDH | TOS | ADV DPRD SAMARINDA]



Berita Lainnya