Kaltimtoday.co, Bontang – Banjir di Kota Taman masih menjadi momok bagi sebagian wilayah yang rawan banjir dan tadah hujan. Namun, Pemerintah Kota Bontang tak tinggal diam. Berbagai upaya terus dilakukan agar penanggulangan banjir bisa diatasi. Minimal mengurangi dampak banjir, karena penyelesaian banjir harus dilakukan secara menyeluruh.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (Dinas-PUPRK) Bontang Tavip Nugroho mengatakan, pada 2020 ini, belum ada kegiatan pembangunan yang terbilang besar. Pihaknya fokus menyelesaikan pembangunan Masjid Terapung dan penanggulangan banjir.

“Alhamdulillah, kami dapat dana bantuan keuangan (bankeu) dari Provinsi Kaltim senilai Rp 40 miliar untuk penanggulangan banjir,” jelas Tavip saat ditemui belum lama ini.

Dengan jumlah Bankeu tersebut, APBD Bontang hanya tinggal menambah kekurangannya saja. Adapun kegiatan yang dilakukan untuk penanggulangan banjir ialah penurapan sungai di beberapa titik.

“Kami juga akan menyelesaikan kegiatan folder di Kanaan supaya air hujan bisa tertampung di folder,” ujarnya.

Sementara itu, kegiatan normalisasi sungai tetap dilakukan Pemkot Bontang. Dalam hal ini, Dinas-PUPRK Bontang bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bontang.

Tak hanya itu, perbaikan drainase juga dilakukan di setiap wilayah yang drainasenya tidak lancar.

Tavip berharap, upaya penanggulangan banjir yang dilakukan pihaknya dapat membantu menyelesaikan permasalahan banjir di Bontang.

“Minimal dapat mengurangi dampak banjir yang terjadi selama ini,” pungkasnya.

[RIR | RWT  |ADV]