Kaltimtoday.co, Bontang - Sebanyak 36 pelajar sekolah menengah atas (SMA) sejak pagi sekitar pukul 07.00 Wita telah memenuhi Ruang Auditorium SMA YPK. Dengan mengenakan seragam khas sekolah mereka, batik dan jas almamater, mereka duduk dengan rapi sembari mendengarkan pembawa acara (MC) membuka kegiatan pagi hari itu.

Kamis, 25 April 2024 puluhan pelajar yang berasal dari perwakilan 6 SMA tersebut merupakan peserta Lomba Debat Bahasa Indonesia (LDBI) dan National Schools Debating Championship (NSDC) tingkat SMA se-Bontang 2024. Agenda tahunan ini digelar guna mengasah kemampuan pelajar SMA untuk bisa memberikan atau membangun argumentasi secara logis, kritis, dan sistematis. 

Ketua Pelaksana Kegiatan, Sriningsih mengatakan, lomba debat bahasa Indonesia dan bahasa Inggris ini digelar secara berjenjang, mulai tingkat kota, provinsi, hingga nasional. Melalui lomba ini, para peserta diharapkan dapat meniti karier debatnya ke jenjang selanjutnya.

Antusiasme peserta dalam mengikuti kompetisi ini sangat tinggi, saya berharap agar lomba dapat berjalan lancar, serta juara dalam kompetisi ini dapat mewakili Bontang ke tingkat provinsi dengan gemilang,” kata guru SMA Negeri 3 Bontang ini.

Sementara itu, Ketua Panitia Ulfa Umi Nur Barokah menambahkan, 6 sekolah yang mengikuti kegiatan ini ialah SMA Yayasan Pupuk Kaltim (YPK), SMA Vidya Dahana Patra (Vidatra), SMA Negeri 1, SMA Negeri 2, SMA Negeri 3 dan SMAIT Darul Hikmah Boarding School (DHBS). Masing-masih sekolah mengirim tim untuk debat bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

"Jadi debat hari ini (Kamis) adalah seleksi tingkat kota. Nanti yang terbaik akan dikirim ke tingkat provinsi. Di sana (provinsi, Samarinda) akan diadu lagi," beber Ulfa.

Debat bahasa Indonesia dan bahasa Inggris ini menerapkan sistem Asian Parlementary. Sebagai informasi bahwa Asian Parliamentary adalah sistem perdebatan yang mempertemukan dua tim dengan kedudukan posisi yang berbeda, ada tim pro, ada tim oposisi (kontra). Tim pro berdiri sebagai pihak yang mendukung mosi, sementara tim oposisi ialah yang menolak. Masing-masing tim memiliki 3 pembicara. 

"Penentuan sistem debat ini sesuai dengan juknis yang diterbitkan Kemenristekdikti," ujar perempuan yang juga merupakan guru bahasa Inggris di SMA YPK ini.

Penentuan tim melalui sistem gugur. Misalnya dalam debat bahasa Inggris, ada lima ronde. Masing-masing perwakilan sekolah diadu dengan sekolah lain. Mereka saling menyampaikan argumentasi, meyakinkan dewan juri. Nanti, tim dengan akumulasi nilai terbaik akan maju ke babak selanjutnya. Adapun, juri yang ditunjuk dalam debat bahasa tahun ini berasal dari unsur profesional, akademisi, dan jurnalis.

Setelah seluruh round digelar, didapati SMA Vidatra tampil sebagai jawara dalam debat bahasa Inggris. Namun yang dikirim ke tingkat provinsi adalah pembicara yang memiliki akumulasi poin tertinggi. Poin ini dikalkulasi dari seluruh round debat yang telah dilalui. Oleh sebab itu, perwakilan Bontang dalam NSDC tingkat provinsi ialah 

Seruni Thufailah Muthia Abdillah Dari SMAS Yayasan Pendidikan Vidya Dahana Patra yang keluar sebagai pembicara terbaik 1, Nurul Nasywa Syauqiyah dari SMAS YPK sebagai pembicara terbaik 2, dan Mirza Zhafira Permana dari SMAS YPK pembicara terbaik 3. 

Kemudian untuk perwakilan Bontang dalam LDBI di provinsi ialah Abdillah Fatta dari SMA YPK, Annisa Syahri Fhadila dari SMA Negeri 1, dan Lafinia dari SMA Negeri 1. Sementara jawara tim LDBI tingkat kota ialah SMA 1. Di posisi kedua ada SMA YPK dan juara 3 SMAN 3.

"Kalau tidak salah untuk seleksi tingkat provinsi digelar Mei bulan depan, dan tingkat provinsi di bulan Oktober 2024," tandas Ulfa.

[RWT]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp