Kaltim

Dinkes Kaltim Belum Terima Data dari Pusat, Sebut Covid-19 Varian Baru Tak Ada

Kaltim Today
08 Juli 2022 20:30
Dinkes Kaltim Belum Terima Data dari Pusat, Sebut Covid-19 Varian Baru Tak Ada
Gelaran vaksinasi untuk siswa SMP beberapa waktu lalu di Samarinda. Kini vaksinasi booster perlu dikejar. (Yasmin/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Covid-19 memang belum sepenuhnya hilang. Di Kaltim, kasus positif termasuk rendah. Cakupan vaksinasi terus dipercepat. Terutama untuk vaksin booster yang masih banyak warga belum mendapatkannya. Sementara itu, arahan dari pusat menyebutkan bahwa vaksin booster segera menjadi syarat masuk di fasilitas publik.

Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim, Setyo Budi Basuki menjelaskan bahwa, saat ini pihaknya masih terus berkoordinasi dengan berbagai pihak dalam penyelenggaraan vaksinasi. Misalnya dengan BINDA Kaltim yang punya program untuk meningkatkan cakupan vaksinasi. Termasuk berproses untuk mengajukan tambahan vaksin.

"Sebab agak terlambat distribusi vaksin yang kami terima. Padahal permintaan dari kabupaten dan kota. Pfizer akan datang, segera kami distribusikan untuk mengejar ketertinggalan itu," beber Basuki.

Belum lama ini juga santer terdengar terkait virus Covid-19 varian baru, BA.4 dan BA.5. Namun Basuki menegaskan bahwa, varian tersebut tidak ada di Kaltim. Sebab secara data, pihaknya belum ada menerima sama sekali hasil laboratorium dari Jakarta.

"Terlepas dari ada varian baru dan tidak, kan sudah tahu perilaku Covid-19 menginfeksi yang lain. Ini jadi gambaran. Semoga percepatan booster yang kurang tadi, bisa terkejar," lanjutnya.

Meski ada kenaikan kasus, nyatanya pasien yang dirawat di rumah sakit pun tak banyak. Basuki menjelaskan bahwa, hal itu menjadi informasi bahwa tingkat kekebalan tubuh si manusia sudah baik. Meski telah terinfeksi, namun kondisinya tak akan begitu parah.

Mengenai kebijakan diperbolehkannya menbuka masker di luar ruangan juga direspons oleh Basuki. Menurutnya, protokol kesehatan harus tetap dipatuhi.

"Kalau kami dari kesehatan berharap tak hanya Covid-19 yang perlu dilindungi. Ada juga penyakit TBC yang tidak selesai-selesai. Kalau gunakan masker, maka bisa melindungi diri kita dan orang lain," lanjut Basuki.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Samarinda, dr Osa Rafshodia juga angkat suara. Osa menyebutkan, pihaknya juga berkoordinasi dengan BINDA. Sampai akhir Juli nanti rencananya akan dipasang posko di beberapa tempat publik. Seperti SCP dan Taman Samarendah.

"Kami selalu siap. Tinggal masyarakatnya saja yang mau atau tidak," bebernya.

Menurut Osa, aturan vaksin booster jadi syarat masuk ke fasilitas publik memang harus demikian. Jika tidak, maka akan sedikit orang yang berminat untuk booster. Apalagi kekebalan di Samarinda berdasarkan survei terakhir dari data covid19.co.id adalah 93,9 persen.

"Artinya Covid-19 di Samarinda sudah kebal. Ada naik tapi tidak ada angka kematian. Kalau status PPKM kan ditetapkan pusat, sekarang kita level 1. Diikuti saja," tandasnya.

[YMD | RWT | ADV DISKOMINFO KALTIM]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya