PPU

Dinkes PPU Berharap PTM Tidak Munculkan Klaster Baru Covid-19

Kaltim Today
02 September 2021 09:22
Dinkes PPU Berharap PTM Tidak Munculkan Klaster Baru Covid-19
Kepala Dinas Kesehatan Penajam Paser Utara (PPU), dr Jansje Grace Makisurat. (Alif/kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Penajam - Diberlakukannya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), membuat Kepala Dinas Kesehatan PPU dr Jansje Grace Makisurat khawatir. Hal itu ditakutkan akan memunculkan Klaster baru penyebaran Covid-19.

Sebagaimana diketahui, PTM terbatas telah berlangsung sejak pertengahan Agustus lalu, mulai dari tingkat SD hingga SMP di PPU. Mengenai hal itu, Grace mengingatkan bahwa penerapan Protokol Kesehatan (Prokes) 5M wajib dilakukan dengan ketat.

“Harus dilaksanakan sebagaimana mestinya, seperti maksimal PTM sekian jam, nah itu jangan di lebih-lebihkan. Protokol kesehatan 5M harus dilaksanakan, meski saya ragu ya semua sekolah bisa memenuhi semua persyaratan 5 M itu,” terangnya kepada kaltimtoday.co.

“Saya khawatir anak-anak ketemu banyak orang di luar sekolah, apakah guru bisa mantau itu?, kalau di dalam sekolah mungkin masih bisa diawasi oleh guru,” lanjutnya.

Anak-anak yang memiliki sifat sulit dikendalikan untuk menerapkan instruksi 5M, seperti menjaga jarak dan membatasi interaksi juga menambah kekhawatirannya. Namun, tentu pihaknya tidak ingin PTM terbatas tersebut menjadi Klaster baru penyebaran Covid-19.

Hingga saat ini memang belum ada laporan penyebaran Covid-19 di sekolah. Para guru dan unsur tenaga pendidikan lain yang sudah menerima vaksin pada tahap awal, diharap bisa berdampak positif untuk menekan penularan Covid-19 di lingkungan sekolah.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olah Raga (Disdikpora) PPU Alimuddin berpendapat, PTM terbatas itu merupakan solusi terbaik guna mengurangi learning loss pada peserta didik. Learning loss merupakan situasi ketika peserta didik tidak memperoleh pembelajaran yang optimal, sehingga berakibat pada kemunduran akademis dan non-akademis.

“Bagi kami hal ini semata-mata untuk mengurangi atau menghilangkan learning loss, menutupi kurangnya waktu belajar anak didik (secara tatap muka). Kami tidak mau anak didik kami naik kelas tapi kemampuannya masih dibawah,” jelasnya.

Terkini, angka penularan Covid-19 di PPU terus menunjukkan tren penurunan. Hingga Rabu, (1/9/2021) tercatat kasus aktif sebanyak 217, terdiri dari 17 pasien dirawat dan 200 pasien dalam isolasi mandiri. Angka itu turun signifikan jika dibandingkan dengan satu pekan lalu, yang mana kasus aktif lebih dari 300.

[ALF | TOS |ADV DISKOMINFO PPU]



Berita Lainnya