Samarinda
Disdikbud Samarinda Paparkan Program Peningkatkan Minat Baca Siswa Selama Pandemi Covid-19
Kaltimtoday.co, Samarinda - Dalam upaya meningkatkan minat baca siswa dimasa pandemi Covid-19, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Samarinda menerima kunjungan dari DPRD Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan Senin, (5/10/2020) di ruang rapat utama DPRD Samarinda.
Dikonfirmasi, Kabid Pembangunan SD-SMP Dinas Pendidikan (Disdik) Samarinda Barlin HÂ Kesuma mengatakan, bahwa kegiatan kunjungan kerja (kunker) yang dimulai pukul 10.00 WITA tersebut membahas tentang upaya dalam meningkatkan minat baca siswa dimasa pandemi Covid-19.
"Untuk meningkatkan minat baca siswa, terkhusus di Samarinda ini sudah ada Perwali Nomor 13 Tahun 2015. Jadi kemarin DPRD Kabupaten Banjar datang kesini mau studi banding tentang apa saja yang membuat Samarinda bisa tinggi minat bacanya," sebut Barlin sapaan akrabnya.
"Di masa pandemi Covid-19 ini Disdikbud Samarinda telah berupaya supaya minat baca siswa tetap berjalan dan tinggi. Jadi ada penyesuaian-penyesuaian misalnya buku tidak perlu lagi dari perpustakaan dan bisa dari koleksi e-book," sambungnya.
Tepat awal Maret lalu saat pandemi Covid-19 mulai memasuki Samarinda mengubah pola dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) menjadi daring serta dipadukan dengan kegiatan membaca buku non mata pelajaran (mapel) agar minat baca siswa tetap tinggi.
"Jadi saat Covid-19 awal Maret lalu membuat KBM menjadi daring. Dengan adanya program ini mapel dikurangi yang biasa sampai 4 atau lebih sehari dan sekarang hanya 1 sampai 2 mapel saja. Hingga bisa diisi dengan kegiatan lain seperti membaca buku-buku non pelajaran. Jadi masa pandemi ini diharapkan masa membaca siswa dapat meningkat," ucap Barlin.
Seperti contohnya program Mini Library Maksimal Literasi (Minimalis) dari SMPN 35 Samarinda yang ditujukan untuk meningkatkan minat baca siswa. Sehingga dalam pelaksanaannya dalam program tersebut nantinya siswa akan diminta mempresentasikan hasil bacaannya yang dituangkan dalam sinopsis.
"Itu bisa dilihat beberapa contoh dari sekolah-sekolah untuk meningkatkan minat baca, misalnya program Minimalis dari SMPN 35 Samarinda. Jadi program literasi di masa pandemi dilaksanakan 15 menit setiap hari rabu sebelum KBM . Buku yang dibaca selain buku pela jaran yang terlebih dulu di seleksi wali kelas atau yang sudah disediakan pojok baca di masing-masing kelas. Ketika siswa selesai membaca, lalu mereka membuat laporan dengan cara mengisi format sinopsis. Selesai itu, secara berkelompok atau individu mereka mempresentasikan hasil bacaannya," terangnya.
Tidak hanya itu, melalui program tersebut siswa nantinya juga akan berikan apresiasi oleh guru dan para murid di kelasnya. Sehingga karya siswa dimasa pandemi Covid-19 seperti ini semakin diberikan ruang oleh guru pengajarnya.
"Dari hal itu kita berharap karya-karya siswa tentu diberikan ruang. Jadi siswa siswi di Samarinda lebih diapresiasi misalnya dengan mbuat pusisi atau sinopsis yang dibacakan ke teman-temannya sehingga mereka boleh bertanya dan ikut mengapreasi," harapnya.
[REF | ADV DISDIKBUD SAMARINDA]