Samarinda
Diskominfo Kaltim Catat Beragam PR dan Prioritas yang Harus Dituntaskan pada 2021 Mendatang
Kaltimtoday.co, Samarinda - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim baru saja menggelar Anugerah Keterbukaan Informasi Publik yang berlangsung pada Rabu (23/12/2020) di Big Mall Samarinda. Dalam hal ini, ada poin utama di mana krusialnya sebuah keterbukaan informasi kepada publik agar bisa diakses secara cepat.
Kepala Diskominfo Kaltim, Muhammad Faisal menyampaikan kepada awak media bahwa berkaitan dengan keterbukaan informasi publik, masih ada PR yang harus dituntaskan pada 2021 mendatang. Yakni meningkatkan partisipasi di tingkat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seluruh Kaltim. Sebab berdasarkan laporan yang disampaikan Faisal, tingkat partisipasi badan publik hanya 50,9 persen dari 53 badan publik yang ada. Sehingga, tugasnya ke depan harus memastikan setengah dari jumlah tersebut harus ikut terlibat.
Terkait adanya beberapa badan publik yang tak mengisi penilaian mandiri atau Self Assessment Questionnaire (SAQ), Faisal menyebut akan menanyakan langsung ke pihak terkait. Menurutnya, seluruh badan publik harus ikut terlibat dan mengikuti seluruh parameter yang telah ditentukan. Barulah akan dilakukan penilaian.
"Mudah-mudahan awal tahun depan, kita akan sampaikan hasil evaluasi dari tim penilai. Kita minta untuk perbaiki supaya mereka bisa ikut pada tahun depan. Makin banyak yang informatif, semakin bagus," ungkap Faisal.
View this post on Instagram
Di satu sisi, Faisal juga mengaku bangga bahwa di tingkat nasional, Kaltim sudah mendapat predikat informatif dan menduduki posisi ke 8 di antara 10 provinsi lainnya. Oleh sebab itu, tugas yang akan dilakukan Diskominfo Kaltim ke depan adalah untuk mempertahankan serta meningkatkan peringkat. Yakni dengan cara melibatkan seluruh badan publik untuk memenuhi keterbukaan informasi publik.
Faisal juga menyampaikan salah satu prioritas Diskominfo Kaltim pada 2021 mendatang. Berkaitan dengan antihoax. Sebab, belakangan ini mulai banyak informasi yang cenderung tidak sesuai fakta. Hoax dianggap cukup meresahkan banyak pihak.
"Nanti akan kami buat. Entah dengan cara membuat aplikasi dan lain sebagainya. Saya juga akan coba jembatani masyarakat. Kita akan rebranding lagi aspirasinya. Ada target di 6 bulan awal kerja. Perencanaannya sudah siap," tandas Faisal.
[YMD | RWT]