Samarinda
DLH Samarinda Wacanakan Kehadiran Floating Market di Taman Sejati
Kaltimtoday.co, Samarinda - Telah beroperasi lama sebagai taman rekreasi dan edukasi bagi masyarakat di tengah hingar-bingar kesibukan kota, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda, memiliki rencana mengembangkan Taman Sejati sebagai potensi wisata kreatif dengan mencanangkan “Floating Market” atau umumnya dikenal sebagai pasar terapung.
Ditemui saat melakukan kunjungan ke taman yang berlokasi di Jalan MT Haryono tersebut, Jumat (6/11/2020), Nurrahmani selaku Kepala DLH Samarinda mengaku antusias dengan rencana pengembangan konsep Taman Sejati tersebut. Keadaan taman yang sebelumnya telah asri dengan tumbuhnya beberapa tanaman dan pepohonan, menambah daya tarik taman apabila tersulap dengan hadirnya pasar terapung yang direncanakan berdiri pada kolam yang biasa warga kunjungi guna melakukan aktivitas memancing.
“Kami ingin “menjual” taman ini kepada orang lain, agar pengelolaannya lebih baik. Maka dari itu pada kunjungan kali ini kami melakukan perhitungan secara keseluruhan, walaupun nanti ada skala prioritas anggaran, namun wacana tersebut dapat dipertimbangkan, agar kedepannya masyarakat dapat melepas penat dengan bersantai bersama sembari memakan kudapan di Floating Market tersebut,” terang perempuan yang akrab disapa Yama tersebut.
Penutupan sementara Taman Sejati selama masa pandemi Covid-19 selain menekan angka penularan pada warga, langkah tersebut turut memberi waktu dalam pembenahan dan perawatan taman, sebelum kembali dibuka kepada masyarakat.
Area yang memiliki luas kurang lebih 2 hektar tersebut, memiliki fasilitas lain di antaranya jalur jogging, kolam, serta kebun yang memiliki jenis tganaman yang beragam. Beberapa tanaman sumbangan atas program Kusuma Cinta+ turut hadir di kawasan ramah lingkungan tersebut.
Yama kembali mengimbau agar masyarakat tidak memasuki taman secara tanpa izin dan melakukan aktivitas yang dilarang seperti berenang, bukan tanpa sebab, larangan yang ditegaskan mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Sebelumnya, masyarakat kerap kali nekat memasuki area melalui jalur belakang yang terhubung dengan pemukiman warga, kendati telah dibatasi oleh pagar kawat.
“Kami akan komunikasi dengan lurah dan camat setempat untuk memberikan pengertian. Bukan kita melepas tanggung jawab, kita antisipasi secara dini sebelum hal yang tidak diinginkan terjadi,” lurus Yama.
Terkait realisasi Floating Market, Yama belum dapat menargetkan. Namun, Yama akan melakukan komunikasi kepada Pemkot. Mewujudkan Samarinda yang dapat berdampingan dengan kawasan hijau, Yama berharap semakin banyak Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang hadir di Ibu Kota Kaltim.
“Tentu kami akan mengajak pihak ketiga yang profesional. Bayangkan ketika masyarakat datang ke Samarinda lalu melihat banyak kawasan hijau. Selain terlihat indah, di saat bersamaan membantu menjaga kelestarian lingkungan,” tutup Yama.
[SNM | RWT | ADV DLH]