Advertorial

DPUPR Berau Upayakan Konektivitas Drainase untuk Kurangi Dampak Luasan Air ke Badan Jalan

Kaltim Today
03 Oktober 2024 09:23
DPUPR Berau Upayakan Konektivitas Drainase untuk Kurangi Dampak Luasan Air ke Badan Jalan
Suasana banjir di perkotaan saat hujan deras (istimewa)

Kaltimtoday.co, Berau – Kawasan perkotaan Tanjung Redeb kini rawan banjir. Dalam beberapa waktu terakhir, sejumlah titik di Tanjung Redeb mengalami banjir akibat curah hujan tinggi yang mengguyur Kabupaten Berau.

Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau, Hendra Pranata, memberikan penjelasan terkait banjir yang melanda beberapa jalan di pusat kota Kabupaten Berau.

Dijelaskannya, banjir disebabkan oleh curah hujan yang tinggi, sementara konektivitas drainase yang masih dalam tahap pengerjaan belum sepenuhnya tuntas. Hal ini menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya banjir.

“Akhir-akhir ini, hujan deras dengan waktu yang lama, sementara dari laporan yang kami terima, proses konektivitas drainase sedang dipercepat. Termasuk daerah rawan banjir seperti Jalan Gatot Subroto dan Jalan Kedaung di Tanjung Redeb,” ungkapnya pada Kamis, (3/10/2024).

Hendra menargetkan penyelesaian konektivitas drainase menuju saluran pembuangan bisa tuntas tahun ini. 

“Sebelum pergantian tahun, semua akan selesai,” ujarnya.

Saat ini, terdapat beberapa titik pengerjaan drainase di empat kecamatan kota, yakni Tanjung Redeb, Sambaliung, Gunung Tabur, dan Teluk Bayur. Salah satu proyek tersebut adalah normalisasi Sei Tarum, yang menjadi muara drainase di Kedaung.

“Semoga tidak ada kendala dalam pengerjaannya, sehingga semua dapat selesai,” paparnya.

Selain konektivitas drainase yang belum tersambung, terdapat beberapa faktor lain penyebab banjir di dalam kota, seperti kurangnya area hijau di lokasi tersebut.

Hal ini terlihat di Jalan Kedaung, di mana terbukanya areal hijau lebih besar dari subdasnya dapat menimbulkan erosi, lumpur, dan endapan yang menyumbat drainase.

“Memang area-area lainnya harus segera dihijaukan kembali, mengingat untuk mengurangi air, diperlukan resapan yang kuat. Jika mengandalkan drainase saja, tidak akan sanggup,” tandasnya.

[MGN | RWT | ADV PEMKAB BERAU]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp



Berita Lainnya