Samarinda
Dua Bulan Diresmikan, Tol Balsam Alami 8 Kecelakaan
Kaltimtoday.co, Samarinda - Dari pertengahan Desember 2019 silam, sejak awal jalur bebas hambatan Balikpapan-Samarinda diresmikan, tercatat sudah 8 kali, jalan tol ini mengalami kecelakaan. Teranyar, kecelakaan kembali terjadi di segmen kilometer 82 dari arah Balikpapan menuju Samarinda, yang melibatkan mobil Avanza Hitam bernopol KT 1539 KP. Dari kejadian terakhir ini, satu keluarga yang terdiri dari 7 orang mengalami luka ringan dan telah mendapatkan perawatan di RSUD IA Moeis.
Coba dikonfirmasi, Manager Area Jasa Marga Tollroad Operation (JMTO) Tol Balsam, Ronny Hendrawan menjelaskan, konstruksi jalan tol tersebut memiliki batas kecepatan, yakni untuk maksimalnya di angka 80 kilometer per jam. Jika melebihi, tentu akan sangat rawan terjadi kecelakaan serupa. Selain itu, kata Ronny, dirinya mencatat dari pembukaan Desember silam hingga saat ini, terhitung kecelakaan yang terjadi di tol Balsam sudah delapan kali.
"Iya sudah ada delapan kali, untuk patroli kami standby-kan terus," singkatnya.
Dari delapan angka kecelakaan lalu lintas di jalur Tol Balsam, dua di antaranya terjadi di wilayah hukum Polresta Samarinda. Hal ini diterangkan, Kanit Lakalantas Polresta Samarinda Ipda Henny Merdekawati.
Dari catatan kepolisian, kata Henny, kecelakaan pertama yang ditangani jajarannya hanya mengalami kerugian material, tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Begitu pun pada kasus teranyar ini.
Dari dua kecelakaan ini, faktor yang menyebabkan ialah karena kurangnya kewaspadaan pengemudi, atau karena mengantuk ditambah kondisi fisik yang sudah begitu lelah. Sehingga terjadilah kecelakaan tunggal atau out of control seperti saat ini.
"Kami meminta masyarakat khusunya pengendara di tol sebelum berangkat cek kondisi fisik, kalau lelah silahkan istirahat di rest area jangan memaksakan keadaan," imbau Henny.
Selain memberikan imbauan, aparat kepolisian dari awal pembukaan jalur tol telah melakukan antisipasi dengan pemasangan rambu lalu lintas yang harus dipatuhi.
"Kami juga menyiapkan pos jaga dari kilometer 75 sampai di Samarinda. Untuk kasus terakhir, kami masih terus melakukan penyelidikan," pungkasnya.
[JRO | RWT]