Samarinda

Eksistensi Panggung Muda Samarinda, Berikan Wadah untuk Berkarya dan Dongkrak UMKM

Kaltim Today
27 Maret 2021 20:06
Eksistensi Panggung Muda Samarinda, Berikan Wadah untuk Berkarya dan Dongkrak UMKM
Salah satu stan yang disediakan Tirtonegoro Foundation disertai berbagai alat musik tradisional dan buku.

Kaltimtoday.co, Samarinda - Pandemi bukan berarti menyurutkan semangat para pemuda di Kota Tepian. Terbukti dengan digelarnya Switch Off sekaligus Panggung Muda Samarinda oleh Forum Kewirausahaan Pemuda (FKP) Samarinda dan Dewan Pengurus Cabang (DPC) Purna Prakarya Muda Indonesia (PPMI) Samarinda.

Keduanya berkolaborasi untuk menggelar acara tersebut pada Sabtu (27/3/2021) di Atrium City Centrum. Di bagian kanan dan kiri atrium, tampak dipasang sejumlah foto dan lukisan menarik. Sementara di panggung, muda-mudi bergantian menampilkan bakatnya.

Kepada Kaltimtoday.co, Koordinator Acara Inca Loka Arini menyampaikan, FKP dan PPMI berada di bawah naungan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Samarinda. Agenda ini difokuskan untuk memberi wadah kepada penggiat seni yang merasakan dampak akibat Covid-19.

"Misalnya para penggiat seni yang pergerakannya terbatas. Kegiatannya agak berkurang dibanding biasanya. Kemudian UMKM juga dilibatkan untuk mendongkrak perekonomian mereka," ungkap Inca.

Jejeran lukisan yang dipamerkan di Switch Off dan Panggung Muda Samarinda.
Jejeran lukisan yang dipamerkan di Switch Off dan Panggung Muda Samarinda.

Persiapan acara ini telah dilakukan sejak Desember lalu. Sempat beberapa kali berganti konsep hingga akhirnya mengusung konsep yang digelar sekarang. Bertepatan pula dengan momen switch off yang diperingati di minggu ketiga bulan Maret untuk mengurangi penggunaan listrik dan menghemat energi.

Selain pameran seni rupa, berbagai penampilan juga disuguhkan, mulai tari tradisional, tari modern, musikalisasi puisi, akustik, pertunjukan sape, sulap, stand up comedy, dan pemutaran film pendek.

Salah satu stan yang disediakan Tirtonegoro Foundation disertai berbagai alat musik tradisional dan buku.
Salah satu stan yang disediakan Tirtonegoro Foundation disertai berbagai alat musik tradisional dan buku.

Acara ini turut dimeriahkan oleh MbahGengh Art Style, Gallery Music Entertainment, Askara Loka, Christian Spades, Tirtonegoro Foundation, My Speakers, New Days Acoustic Band, Layar Mahakama, Perkumpulan Pemuda Dayak, Sanggar Perintis, Sanggar Seni Apau Punyaat Kaltim, dan Roemah Kajoe.

"Penampilnya kami buka secara umum. Ada yang dari UKM universitas, bahkan penari-penari daerah. Tidak hanya tradisional, modernnya juga kami suguhkan," lanjutnya.

Melalui acara kali ini, Inca berharap agar UMKM yang terlibat hari ini bisa lebih dikenal dan dilirik masyarakat lebih luas. Termasuk untuk para penggiat seni agar bisa mendapatkan wadah yang tepat untuk berkarya dan berekspresi.

Pendiri Tirtonegoro Foundation, Rahmad Azazi Rhomantoro yang juga terlibat di acara tersebut mengungkapkan, kehadiran organisasinya di sana untuk mendukung organisasi-organisasi yang ada di Samarinda.

"Kami ingin menyamakan persepsi terhadap tujuan-tujuan pembangunan di Samarinda dan Indonesia. Justru pemuda itu landasan dasar untuk bergerak," ungkap pria yang akrab disapa Azazi itu.

Tirtonegoro Foundation juga memasang stand. Menyediakan berbagai buku anak, remaja, buku puisi, dan alat-alat musik tradisional.

"Dari para relawan Tirtonegoro bersama Sasentis itu ada sekitar 20 orang yang terlibat hari ini. Kalau Sasentis itu fokus di bidang kesenian dan budaya. Sedangkan Tirtonegoro fokus di literasi," tandas Pemuda Pelopor tingkat nasional 2020 di bidang agama, sosial, dan budaya itu.

[YMD | RWT]



Berita Lainnya