Nasional
Fakta-Fakta Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Pernah Terbakar 14 Tahun Lalu
Kaltimtoday.co - Kebakaran hebat melanda Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara pada Jumat (3/3/2023) malam. Belasan korban meninggal dunia dan puluhan orang mengalami luka bakar.
Dilansir dari Suara.com, Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Utara Rizal mengatakan, lokasi peristiwa kebakaran merupakan pemukiman padat penduduk yang berpotensi menimbulkan korban cukup banyak.
Detik-detik Kebakaran, Langit Gelap Penuh Asap
Menurut Rizal, insiden kebakaran terjadi sekitar pukul 20.16 WIB pada Jumat (3/3/2023) malam. Kobaran api membumbung tinggi dan membuat langit di sekitar lokasi kejadian menjadi gelap karena tertutup asap hitam.
Warga berlarian menyelamatkan diri ke berbagai tempat aman. Di antaranya markas PMI Jakarta Utara yang berada tidak jauh dari pemukiman mereka. Kata Rizal, warga yang mengungsi ke markas PMI Jakarta Utara mencapai 338 jiwa.
Para warga itu juga tersebar di sejumlah posko, di antaranya RPTRA Rasela sebanyak 256 jiwa, Kantor Dinas Tenaga Kerja sebanyak 74 jiwa, Kantor Kelurahan Rawa Badak Selatan sebanyak 65 jiwa, hingga beberapa masjid di sekitar lokasi kejadian.
Tewaskan 17 Orang, 8 Lainnya Hilang
Selain menyebabkan delapan orang masih dinyatakan hilang, kebakaran pipa bahan bakar minyak itu juga menewaskan 13 orang dan 51 orang mengalami luka bakar, dengan rincian 49 korban luka berat dan dua korban luka sedang.
Korban meninggal dunia berada di Rumah Sakit Polri, sedangkan korban luka bakar ada di sejumlah rumah sakit, di antaranya Rumah Sakit Pelabuhan, RSUD Tugu Koja, Rumah Sakit Mulyasari, dan Rumah Sakit Koja.
Api Padam Pukul 03.30 Dini Hari
Dari pantauan di lokasi, hingga Sabtu dini hari, suasana pemukiman terpantau mulai kondusif. Pukul 03.30 WIB, para petugas pemadam kebakaran meninggalkan lokasi yang menandakan upaya pemadaman api telah selesai.
Penyebab Kebakaran
Dari informasi terkini, Kepala Pelaksana Badan Penanganan Bencana Daerah DKI Jakarta, Isnawa Adji melaporkan, secara resmi korban jiwa sementara ada 17 orang. Sedangkan korban luka bertambah jadi 49 luka berat, dan 2 luka sedang. Lalu, 638 mengungsi.
Meski demikian, Isnawa belum merilis penyebab pasti dari kebakaran yang bersumber dari pipa bensin Pertamina ini.
"(Penyebab) dalam pendataan," kata Isnawa dalam keterangan tertulis, Sabtu (4/3/2023).
Respons Dirut Pertamina
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan bahwa, pihaknya akan segera melakukan evaluasi menyeluruh agar insiden kebakaran fasilitas bahan bakar minyak milik perseroan tidak lagi terulang di masa depan.
Pernah Terbakar 14 Tahun Lalu
Kebakaran yang terjadi di Depo Pertamina Plumpang pernah terjadi pada 14 tahun silam. Insiden serupa terjadi pada 18 Januari 2009 lalu. Kala itu, kebakaran diduga disebabkan oleh adanya gesekan alat pengambil sampel BBM dengan slot ukur.
Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri saat itu, Susno Duaji, mengatakan bahwa kebakaran itu merupakan human error atau kelalaian manusia. Sampel bahan bakar sendiri biasanya diambil setiap hari pada pukul 05.00 WIB.
Saat kejadian, tepatnya sore hari, sebuah kapal tanker mengalirkan BBM ke tangki nomor 24. Kapal itu berada di Pelabuhan Tanjung Priok, yang kira-kira berjarak sekitar 5 km dari Depo Pertamina Plumpang. Di sisi lain, Susno mengatakan timnya belum mengetahui asal usul pengambil sampel tersebut.
Kepolisian pun lantas mengusut soal penyebab alat pengambil sampel BBM yang ditemukan di TKP. Disebutkan bahwa benda itu terjatuh ke dalam tangki saat digunakan atau salah seorang petugas lupa membawanya. Lalu, Susno juga menduga gesekan bisa berasal dari benda lainnya.
Kebakaran pada tahun 2009 tersebut menerima sorotan dari Wakil Presiden saat itu, Jusuf Kalla. Ia menuturkan bahwa peristiwa besar ini adalah peringatan bagi Pertamina agar meningkatkan standar keamanan dan keselamatan. Apalagi, dampaknya bisa mengancap jiwa manusia.
[RWT | SR]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram “Kaltimtoday.co”, caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.