Advertorial

Festival Cenil Jadi Simbol Kreativitas Desa, DPMD Kukar Apresiasi Kota Bangun III

Supri Yadha — Kaltim Today 30 April 2025 18:10
Festival Cenil Jadi Simbol Kreativitas Desa, DPMD Kukar Apresiasi Kota Bangun III
Kepala DPMD Kukar, Arianto. (Supri/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Desa Kota Bangun III di Kecamatan Kota Bangun Darat kembali menunjukkan geliat kreativitasnya lewat Festival Cenil yang digelar pada Rabu (30/4/2025). 

Perayaan tahunan ini tak hanya mengangkat kuliner khas Nusantara, tetapi juga menjadi ajang memperkuat identitas budaya lokal melalui partisipasi masyarakat. Festival ini mendapat dukungan penuh dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kutai Kartanegara (DPMD Kukar). 

Kepala DPMD Kukar, Arianto mengatakan, kegiatan semacam ini sebagai contoh nyata inovasi desa dalam mengembangkan potensi lokal secara mandiri. Ia pun mengapreasi pemerintah desa Kota Bangun III yang setiap tahun rutin melaksanakan Festival Cenil.

“Acara inovasi desa seperti ini adalah wadah untuk menunjukkan keberagaman kegiatan dari 193 desa yang ada di Kukar,” kata Arianto, Selasa (29/4/2025).

Menurutnya, Festival Cenil bukan hanya soal melestarikan makanan tradisional, tetapi juga mampu membangun kebersamaan antarwarga dan membuka peluang pengembangan wisata desa.

Apalagi, Desa Kota Bangun III yang mayoritas dihuni warga transmigran dari Jawa memiliki kekayaan budaya yang bisa terus diangkat. Kegiatan seperti ini, selain mempererat persatuan warga, juga bisa menjadi daya tarik wisata desa di masa depan.

“Jika dikelola dengan baik, kegiatan berbasis budaya lokal ini berpotensi meningkatkan ekonomi masyarakat desa,” imbuhnya.

Selain Kota Bangun III, Arianto menyebutkan, banyak desa di Kukar juga telah menggagas kegiatan berbasis budaya seperti pesta laut, pesta panen di Tabang, hingga berbagai pertunjukan seni yang melibatkan masyarakat secara aktif.

DPMD Kukar terus mendorong pemanfaatan dana desa, baik dari Alokasi Dana Desa (ADD), Bantuan Keuangan Khusus Desa (BKKD), maupun sumber lainnya untuk program-program pemberdayaan yang berdampak langsung dan berkelanjutan bagi masyarakat.

“Kami mendorong penggunaan dana ADD dan dana desa sepanjang masih dalam batas kewenangan desa. Alhamdulillah, banyak desa yang merespons positif,” tutupnya.

[RWT | ADV DPMD KUKAR]



Berita Lainnya