Kaltim
Aroma Liberika Semerbak di Nusantara, IKN Angkat Pamor Kopi Lokal
NUSANTARA, Kaltimtoday.co - Aroma kopi memenuhi udara di Sentra Massa, Nusantara. Di salah satu sudut, tangan-tangan terampil menuang air panas ke atas bubuk kopi liberika, memancing percakapan hangat di antara pengunjung. Ada yang baru pertama kali mencicipi, ada pula yang sejak lama menggemari cita rasanya yang khas.
Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk pertama kalinya menggelar Nusantara Liberica Coffee Exhibition, mempertemukan petani, peracik, penikmat kopi, dan masyarakat umum. Ajang ini menghadirkan perjalanan biji kopi liberika dari kebun hingga cangkir, lengkap dengan sesi public cupping yang mengajak pengunjung mengenal aroma, rasa, dan tekstur liberika yang lembut namun berkarakter—berbeda dari arabika dan robusta yang mendominasi pasar.
“Liberika ini sangat soft medium. Mengangkat pamor liberika dari pasar yang didominasi arabika dan robusta. Ini eventpertama kali dan menjadi langkah mengembangkan sumber daya lokal, salah satunya kopi. Kita juga akan mencoba bekerja sama untuk mengembangkan penelitian mengenai jenis kopi liberika ini. Nantinya di dekat Embung MBH akan dicoba untuk ditanam kopi liberika di sana,” kata Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, yang turut serta dalam sesi cupping.
Pengunjung disuguhi berbagai varian liberika dari seluruh Indonesia, seperti liberika Kuningan dan Pemalang yang tumbuh di dataran tinggi, serta liberika Teluk Pandan dan Muara Badak di Kalimantan Timur yang tumbuh di dataran rendah bergambut. Ada pula liberika yang dibudidayakan warga sekitar Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN sejak 1975, dikenal sebagai Liberika Sepaku Trans dengan cita rasa khas beraroma nangka.
Slamet Prayogo, petani kopi liberika asal Samarinda yang mengelola kebun Lok Bahu, berbagi pengalaman tentang ketangguhan tanaman ini. “Liberika ini tanaman yang bandel, ditanam di mana saja bisa tumbuh. Tahun 2021 saya menanam di 0 mdpl, di Kutai Kartanegara, Muara Badak, Pantai Indah Kurma, dan dia tumbuh subur, bisa dipanen. Ini potensi. Jadi menanam kopi tidak hanya bisa dilakukan di dataran tinggi saja,” ujarnya.
Kopi liberika dinilai memiliki potensi besar untuk dikembangkan, berkat kemampuannya tumbuh di lahan gambut, ketahanan terhadap hama, dan karakter rasa yang unik. Sistem agroforestri yang memadukan tanaman kopi dengan pohon hutan juga membuatnya selaras dengan prinsip pertanian berkelanjutan sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
Melalui pameran ini, Otorita IKN berharap kopi liberika dapat menjadi ikon baru Kalimantan Timur, khususnya Nusantara. Selain mendorong kolaborasi antara petani, peneliti, pelaku usaha, dan pemerintah, kegiatan ini juga mengajak publik—baik di dalam maupun luar negeri—untuk mencicipi secangkir kopi Nusantara yang penuh cerita.
[TOS]
Related Posts
- BPOM Sita 23 Produk Kosmetik Berbahaya, Merkuri dan Pemicu Kanker Masih Ditemukan, Berikut Daftarnya
- Bukan Hanya Perang! Prabowo Tegaskan TNI Harus Jadi Alat Utama Negara Hadapi Bencana dan Misi Kemanusiaan
- Alutsista TNI AU Diperkuat, Presiden Prabowo Serahkan Pesawat Angkut Strategis Airbus A400M
- Penyelidikan Kasus Briptu AP Berlanjut, Dugaan Judi Online Muncul ke Permukaan
- Rencana Gubernur Kaltim Keruk Sungai Mahakam untuk Atasi Banjir, DPUPR: Perlu Dana Besar dan Kajian Mendalam









