Daerah

FSAI 2024 Hadir di Samarinda, Putar Film Blueback Rayakan 75 Tahun Hubungan Australia-Indonesia

Defrico Alfan Saputra — Kaltim Today 21 Juni 2024 21:23
FSAI 2024 Hadir di Samarinda, Putar Film Blueback Rayakan 75 Tahun Hubungan Australia-Indonesia
FSAI 2024 hadir di Samarinda untuk memperingati 75 Tahun hubungan siplomatik Australia-Indonesia. (Defrico/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Festival Sinema Australia Indonesia (FSAI) 2024 kembali hadir di Indonesia, kali ini menyapa para pecinta film di Samarinda. Festival ini diadakan untuk memperingati 75 tahun hubungan diplomatik antara Australia dan Indonesia, dan menghadirkan film-film terbaik dari kedua negara.

FSAI 2024 digelar di 10 kota besar Indonesia, meliputi Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Padang, Surabaya, Mataram, Makassar, Manado, Samarinda, dan Balikpapan.

Konsul Jenderal Australia, Todd Dias, mengaku bahagia karena penyelenggaraan FSAI 2024 salah satunya digelar di Kaltim, khususnya Samarinda dan Balikpapan. 

"Saya sangat senang, Samarinda dan Balikpapan menjadi kota yang turut berperan dalam penyelenggaraan FSAI di tahun ini," ucapnya di Mal City Centrum XXI Samarinda pada Jumat (21/6/2024).

Todd menyampaikan, ada alasan tersendiri mengapa Samarinda dan Balikpapan bisa masuk bagian dalam penyelenggaraan FSAI 2024. 

"Banyak hubungan antara Kalimantan Timur dengan Australia, sebut salah satunya di sektor pendidikan, kemudian ada perusahaan Australia juga di Kaltim. Jadi ada hubungan yang baik," pungkasnya.

Salah satu film yang ditayangkan dalam FSAI 2024 di Samarinda adalah "Blueback". Film ini menceritakan kisah Abby, seorang anak yang tinggal dan tumbuh di sebuah teluk indah di Australia dengan ekosistem yang unik. Sejak kecil Abby begitu menyukai menyelam dan berteman dengan seekor ikan kerapu biru yang ia beri nama Blueback.

Sayangnya kehidupan mereka yang damai terganggu dengan rencana bisnis dan pembangunan hingga membuat Abby dan ibunya harus berjuang untuk menyelamatkan ekosistem laut di sana, termasuk keberadaan Blueback.

"Selain film Blueback, adapun film lainnya seperti Talk to Me, I Am Woman,  Scarygirl, serta film Petualangan Sherina 2 dari Indonesia," kata Todd.

Ia berharap festival ini dapat menjadi motivasi bagi para sineas lokal di Kalimantan Timur untuk berkolaborasi dengan Australia dalam menciptakan film-film berkualitas.

"Harapannya, sineas lokal di sini bisa belajar dari industri perfilman di Australia, begitu juga sebaliknya," tutupnya

[RWT]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp



Berita Lainnya