Internasional

Gunung Es Tertua A23a Mulai Mencair, Diprediksi Hilang dalam Beberapa Minggu

Network — Kaltim Today 04 September 2025 08:39
Gunung Es Tertua A23a Mulai Mencair, Diprediksi Hilang dalam Beberapa Minggu
Gunung Es Raksasa Tertua mulai mencair. (Beritasatu.com)

Kaltimtoday.co, Jakarta - Gunung es raksasa A23a, yang dikenal sebagai salah satu bongkahan es terbesar dan tertua di dunia, kini diprediksi akan hilang dalam hitungan minggu akibat mencair di perairan hangat Samudra Atlantik Selatan. Gunung es ini telah mengapung bebas sejak 40 tahun lalu setelah terlepas dari Antartika. 

Pada awal 2025, A23a masih memiliki massa hampir 1 triliun ton, dengan luas lebih dari dua kali lipat wilayah London Raya. Namun kini, ukurannya menyusut drastis hingga tersisa sekitar 1.770 km² dengan lebar 60 km pada titik terluasnya, berdasarkan citra satelit Copernicus, lembaga pemantau Bumi Uni Eropa.

Dalam beberapa pekan terakhir, bongkahan besar seluas 400 km² terlepas dari tubuh utama A23a, disusul serpihan-serpihan lebih kecil yang menyebar di lautan. Meski ukurannya lebih kecil, pecahan tersebut masih berpotensi membahayakan jalur pelayaran.

Ahli oseanografi dari British Antarctic Survey, Andrew Meijers, menyebut gunung es ini kini berada pada fase akhir keberadaannya.

“Air laut terlalu hangat untuk mempertahankannya. Es terus mencair dari bawah, dan dalam beberapa minggu mendatang A23a kemungkinan sudah tidak bisa dikenali lagi,” ujarnya.

A23a terlepas dari paparan Antartika pada 1986, lalu sempat terjebak di dasar laut Laut Weddell selama lebih dari 30 tahun. Pada 2020, gunung es tersebut akhirnya kembali bergerak, terbawa arus kuat Antarctic Circumpolar Current menuju Samudra Atlantik Selatan.

Pada Maret 2025, A23a sempat kandas di perairan dangkal sekitar Pulau Georgia Selatan. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran akan mengganggu habitat penguin dan anjing laut yang bergantung pada daerah itu untuk mencari makan.

Para ilmuwan menilai pecahnya gunung es memang bagian dari siklus alami. Namun, frekuensi pelepasan gunung es dari Antartika yang semakin meningkat diduga kuat terkait dengan perubahan iklim akibat aktivitas manusia. 

[RWT] 


Related Posts


Berita Lainnya