Nasional
Indonesia Memperkuat Peralatan Militer dengan Membeli Drone $300 Juta dari Turkish Aerospace
Kaltimtoday.co - Indonesia telah melakukan investasi dalam meningkatkan kekuatan militer dengan membeli 12 drone baru senilai $300 juta dari Turkish Aerospace. Kesepakatan ini dilakukan untuk memodernisasi peralatan militer yang sudah tua, seiring dengan komitmen Presiden Joko Widodo untuk menjaga anggaran yang sehat.
Pada bulan Januari, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto juga menandatangani kesepakatan senilai $800 juta untuk membeli 12 jet tempur Mirage 2000-5, tetapi mendapatkan kritik karena dianggap terlalu tua. Kemudian, pada bulan Februari, Indonesia juga membeli 42 jet tempur Rafale seharga $8,1 miliar, yang akan dicairkan secara bertahap dalam beberapa tahun.
Dengan alokasi dana sebesar Rp 134,3 triliun ($8,89 miliar), Kementerian Pertahanan menjadi yang terbesar dalam anggaran negara tahun ini, berdasarkan data pemerintah.
Kesepakatan dengan Turkish Aerospace, berbasis di Ankara, diharapkan akan mengirimkan drone-dronenya dalam waktu 32 bulan setelah penandatanganan kesepakatan. Tidak hanya pembelian drone, tetapi kesepakatan ini juga mencakup pelatihan dan peralatan simulator penerbangan untuk meningkatkan kemampuan militer Indonesia.
Turkish Aerospace adalah perusahaan dirgantara yang berbasis di Turki. Mereka memiliki spesialisasi dalam desain, pengembangan, dan produksi sistem pesawat terbang, termasuk drone (UAV). Perusahaan ini didirikan pada tahun 1973 dengan nama Turkish Aircraft Industries Corporation (TAI) dan berganti nama menjadi Turkish Aerospace Industries, Inc. pada tahun 2005.
Sebagai perusahaan terkemuka dalam industri dirgantara dan pertahanan, Turkish Aerospace telah mencatatkan berbagai prestasi dan proyek yang mencakup berbagai jenis drone dan pesawat terbang. Mereka telah menghasilkan drone yang memiliki berbagai macam aplikasi, seperti pengawasan, pemantauan, intelijen, dan pengintaian.
Selain drone, Turkish Aerospace juga terlibat dalam produksi pesawat tempur, pesawat angkut, dan helikopter untuk keperluan militer dan sipil. Perusahaan ini juga berfokus pada teknologi dan sistem pertahanan udara yang canggih.
Related Posts
- Target Baru Presiden Prabowo untuk IKN: Mulai Berkantor dan Pindahkan ASN 17 Agustus 2028
- HTS Pastikan Perdana Menteri Mohammed al-Jalali Tetap Pimpin Pemerintahan Sementara Pasca Jatuhnya Rezim Assad
- Kekuasaan Bashar Assad Berakhir di Suriah: Pejuang Oposisi Kuasai Homs dan Damaskus Tanpa PerlawananÂ
- Rudy Mas’ud: Kemenangan di Pilgub Kaltim 2024 Faktor Jokowi Effect
- Presiden Prabowo: PPN 12 Persen Hanya untuk Barang Mewah, Kebutuhan Pokok Tetap Bebas Pajak