Advertorial
Kaltim Komitmen Kurangi Jumlah Sampah Laut sampai 70 Persen hingga Tahun 2025
Kaltimtoday.co, Balikpapan - Pemerintah Provinsi (Pemprov Kaltim) berkomitmen mengurangi jumlah sampah laut sampai 70 persen hingga tahun 2025.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kaltim, E.A Rafiddin Rizal mengatakan, saat ini Kaltim menghadapi satu permasalahan yang cukup serius yang harus secepatnya diselesaikan, yakni terkait dengan sampah laut yang sebagian besar berasal dari daratan.
"Ini kami sudah berkali-kali mendapatkan arahan, termasuk dari tim percepatan pembangunan Kaltim untuk memperhatikan terus masalah sampah di laut yang tentunya sebagian besar atau 70 persen lebih berasal dari darat,” ujar Rafiddin Rizal saat membuka Rakor pengelolaan sampah tahun 2023 di Hotel Grand Jatra Balikpapan.
Rafiddin menyebut, pihaknya akan terus melakukan pemantauan sampah laut dengan mengacu kepada Surat Edaran (SE) Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2020 tentang Pedoman Pemantauan Sampah Laut.
Terkait hal tersebut, pemerintah juga telah mengeluarkan kebijakan strategis nasional dalam pengelolaan sampah rumah tangga sebagaimana tercantum dalam Perpres Nomor 97/2017 sebagai Pedoman Pengelolaan Sampah secara Terintegrasi dari Hulu ke Hilir.
Pemprov Kaltim juga telah menerbitkan Jakstrada (Kebijakan dan Strategi Daerah dalam Pengelolaan Sampah) pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis melalui Peraturan Gubernur Nomor 75/2020. Demikian pula Kabupaten dan Kota di Kaltim, sehingga telah disusun peta jalan sampah sampai tahun 2025.
“Soal penanganan sampah di laut, Pemerintah Indonesia telah berkomitmen menangani sampah plastik sebesar 70 persen sampai tahun 2025. Di mana capaian sekarang ini adalah 35 persen. Masih ada dua tahun lagi, kita upayakan,” jelasnya.
Berdasarkan data yang diperoleh dari sistem informasi pengelolaan sampah nasional (SIPSN) tahun 2022, capaian pengurangan sampah sebesar 17,53 persen dan penanganan sampah 69,49 persen.
"Sehingga, masih terdapat kurang lebih 12,98 persen sampah yang tidak terkelola," urainya.
Hal ini tentu menjadi tantangan bagi Kaltim, sebab jumlah penduduk semakin meningkat seiring dengan adanya Ibu Kota Nusantara (IKN).
"Catatan kami pada tahun 2022 seluruh Kaltim ada 771 ribu ton lebih sampah,” ungkapnya.
Untuk itu, ia berharap melalui rakor tersebut, permasalahan sampah di laut dapat teratasi dengan sinergitas yang baik antara masyarakat pesisir dan stakeholder terkait untuk mencapai pengurangan sampah laut 70 persen di tahun 2025.
Turut Hadir Kepala P3E Kalimantan Mini Farida sebagai narasumber, serta dari Direktorat Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 KLHK RI, Pejabat Struktural di Lingkungan Pemprov Kaltim, instansi terkait dan sejumlah pimpinan perusahaan yang ada di Kaltim.
[RWT | ADV DISKOMINFO KALTIM]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Upaya Kolaboratif Susun Dokumen Area Nilai Konservasi Tinggi, Dorong Kelestarian Lingkungan di Kaltim
- Pj Bupati PPU Resmi Buka Bimtek Pengelolaan Sampah untuk Tingkatkan Kesadaran Lingkungan
- Pembangunan IKN Hancurkan Ekosistem Sungai Pemaluan: Air Keruh, Buaya Semakin Mengancam, Nelayan Terpuruk
- Tak Ada Upaya Pemulihan, Sungai Pemaluan di IKN Terancam Rusak Permanen
- Sukses Turunkan Emisi dan Efisiensi Energi, PT Berau Coal Raih 2 Penghargaan Bidang Lingkungan di ENSIA 2024