Daerah

Karhutla di Berau pada 2023 Meningkat, BPBD Catat Ada 111 Kasus

Rizal — Kaltim Today 09 Januari 2024 19:09
Karhutla di Berau pada 2023 Meningkat, BPBD Catat Ada 111 Kasus
Salah satu terjadinya karhutla di Berau. (Istimewa)

Kaltimtoday.co, Berau - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau mencatat selama periode 2023, terjadi 111 musibah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Berau, dengan luasan area yang terbakar mencapai 306 hektare.

Jumlah itu meningkat dibandingkan angka karhutla pada 2022 lalu yang sebanyak 34 kasus, dengan luas lahan terbakar mencapai 87,5 hektare.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Berau, Nofian Hidayat mengungkapkan, ada beberapa kecamatan yang kerap mengalami musibah karhutla. Seperti di Teluk Bayur, tepatnya di Labanan Jaya dan Labanan Makmur. Kemudian di Kelay, dan Segah serta Tanjung Batu dan di Tabalar.

"Karhutla terjadi karena kemarin musim panas cukup ekstrem,” kata Nofian Hidayat, Senin (8/1/2024).

Akibat karhutla, kata dia, untuk kerugian material, diperkirakan mencapai puluhan miliar rupiah.

Menurutnya, suhu panas ekstrem dan juga masih banyaknya lahan gambut di Bumi Batiwakkal, menjadi faktor terjadinya karhutla. Di sisi lain, membuka lahan dengan cara dibakar juga menjadi salah satu faktornya.

“Untuk persoalan cuaca cukup besar menjadi penyebab karhutla, mencapai 70 persen,” tuturnya.

Ia mengungkapkan, kesadaran masyarakat sejak kejadian kebakaran hutan dan lahan pada beberapa tahun silam, yang membuat dunia pendidikan dan penerbangan terpaksa tutup, terus membaik. Sebagian, masyarakat tidak lagi membuka lahan dengan cara dibakar.

“Kejadian 2015 lalu, benar-benar parah. Masyarakat akhirnya sadar risiko yang harus ditempuh,” ungkapnya.

Nofian juga mengimbau seluruh elemen masyarakat, untuk menghindari kebakaran pada rumah maupun lahan, agar selalu memperhatikan saat hendak bepergian.

"Sebelum meninggalkan rumah, agar melakukan pengecekan terhadap listrik yang masih tercolok, maupun kompor," imbuhnya.

Kemudian, untuk masyarakat yang ingin membuka lahan, sebaiknya dengan cara dirintis bukan dibakar. Dikhawatirkan, jika cara membakar dan api ditinggalkan, akan membakar lahan yang lainnya.

“Biasanya pembukaan lahan dengan cara dibakar saat musim panas, embusan angin bisa membawa bara api ke lahan yang kering,” tandasnya.

[RWT]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya