Advertorial

BPBD Kukar Ingatkan Potensi Kekeringan dan Karhutla, Warga Diminta Bijak Gunakan Air dan Tak Sembarangan Membakar

M Jaini Rasyid — Kaltim Today 02 Agustus 2025 10:22
BPBD Kukar Ingatkan Potensi Kekeringan dan Karhutla, Warga Diminta Bijak Gunakan Air dan Tak Sembarangan Membakar
Plt Sekretaris BPBD Kukar, Abdal. (Jen/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutai Kartanegara (Kukar) mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada memasuki musim kemarau. Dua ancaman utama yang perlu diantisipasi adalah kekurangan air bersih dan meningkatnya risiko kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Plt Sekretaris BPBD Kukar, Abdal, menyampaikan bahwa curah hujan di wilayah Tenggarong dan sekitarnya mulai menurun drastis dalam dua minggu terakhir. Kondisi ini diperkirakan menjadi pertanda awal masuknya musim kemarau.

“Baru satu kali hujan dalam dua minggu. Ini bisa jadi pertanda kita mulai masuk musim kemarau. Biasanya kalau sudah kering, yang sering terjadi itu kekurangan air bersih dan karhutla,” ungkap Abdal belum lama ini.

Kecamatan yang kerap mengalami kekeringan setiap musim kemarau, menurutnya, adalah Loa Kulu. Di beberapa desa masih banyak warga yang mengandalkan sumur sebagai sumber air utama. Abdal menegaskan, masyarakat dengan ketergantungan pada air sumur menjadi prioritas dalam mitigasi bencana kekeringan.

“Yang harus kami bantu itu masyarakat yang masih andalkan sumur. Kalau untuk pertanian, sejauh ini belum ada laporan sawah kekeringan,” jelasnya.

BPBD Kukar saat ini tengah menyiagakan personel untuk antisipasi kebakaran maupun distribusi air bersih. Meski jumlah personel lapangan berkurang dari 34 menjadi 17, BPBD mengandalkan jaringan relawan di kecamatan untuk mendukung respons cepat di lapangan.

Pihaknya juga menjalin koordinasi rutin dengan PDAM untuk mengantisipasi kekurangan pasokan air bersih di beberapa wilayah. 

Ia turut mengimbau warga untuk lebih bijak menggunakan air bersih. “Jangan boros. Kita harus kelola air dengan baik, apalagi di tengah musim kemarau seperti ini,” ucapnya.

Selain itu, masyarakat juga diingatkan untuk tidak sembarangan membakar lahan saat berkebun. Menurut Abdal, pembakaran lahan masih diperbolehkan secara terbatas, namun harus dilakukan secara hati-hati dan terorganisir.

“Bukan tidak boleh membakar, tapi pastikan api benar-benar padam sebelum ditinggal. Lebih baik dilakukan bersama-sama, bergotong royong, dan dilaporkan dulu ke pemerintah desa,” tegasnya.

Saat ini, BPBD Kukar juga tengah menangani kejadian kebakaran lahan di Desa Muara Siran, Kecamatan Muara Kaman. Diperkirakan, lahan yang terbakar sudah mencapai 200 hektare.

[RWT | ADV DISKOMINFO KUKAR]



Berita Lainnya