Daerah
Kolam Retensi Sempaja Dikembangkan Jadi Ruang Publik Hijau, Proyek Sudah Capai 50 Persen

Kaltimtoday.co, Samarinda - Progres pembangunan kolam retensi di kawasan Perumahan Sempaja Lestari Indah (SLI), Kelurahan Sempaja Timur, Kecamatan Samarinda Utara, kini telah mencapai 50 persen. Proyek senilai lebih dari Rp 9,8 miliar yang dikerjakan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Samarinda ini ditargetkan rampung pada Desember 2025.
Tak sekadar berfungsi sebagai infrastruktur pengendali banjir, kolam retensi ini juga disiapkan menjadi ruang publik baru dengan konsep ramah lingkungan. Kawasan tersebut nantinya akan dilengkapi dengan jogging track, area UMKM, dan ruang terbuka hijau yang dapat dimanfaatkan warga sekitar untuk aktivitas sosial dan rekreasi.
Kabid Sumber Daya Air (SDA) DPUPR Samarinda, Darmadi, menyebutkan pihaknya saat ini fokus menyelesaikan pekerjaan utama di lapangan, seperti pembangunan jalan inspeksi, pintu air outlet, serta rumah pompa.
“Kami sedang mempercepat pengerjaan beberapa titik penting agar bisa selesai sesuai target. Selain rumah pompa, tim juga menuntaskan saluran pelimpah yang terhubung ke Jalan Damai hingga PM Noor,” jelas Darmadi, Senin (20/10/2025).
Ia menerangkan bahwa saluran tersebut akan menjadi jalur distribusi air dari kolam retensi ke sistem drainase kota. Tujuannya agar air hujan tidak tertumpuk di satu titik dan memperparah genangan.
“Aliran air dari kolam nanti tidak langsung dibuang ke satu lokasi. Dengan sistem outlet bertahap, distribusi air menjadi lebih terkontrol dan aman bagi kawasan padat seperti Sempaja dan Bengkuring,” tambahnya.
Secara teknis, kolam retensi ini didesain untuk menampung air limpasan dari wilayah hulu seperti Jalan Padat Karya dan sekitarnya. Air yang masuk akan ditahan sementara sebelum dialirkan perlahan menuju outlet utama. Dengan mekanisme ini, debit air di permukiman bisa dikendalikan dan risiko banjir dapat ditekan.
“Kolam ini bekerja menampung air sementara agar tidak langsung membebani drainase kota. Saat musim kemarau, air akan dikuras hingga batas aman tanpa dikosongkan sepenuhnya, untuk menjaga keseimbangan ekologis,” terang Darmadi.
Selain manfaat teknisnya, DPUPR juga merancang kawasan tersebut menjadi bagian dari pengembangan infrastruktur hijau. Darmadi mengatakan, konsep kolam retensi Sempaja berbeda dari proyek serupa karena menggabungkan fungsi ekologis dan sosial.
“Kami ingin menjadikannya ruang publik yang hidup. Tidak hanya mengendalikan banjir, tapi juga memberi manfaat ekonomi dan rekreasi bagi warga,” ujarnya.
Rencana pengembangan tahap kedua diproyeksikan akan dimulai pada tahun depan, dengan tambahan anggaran sekitar Rp 20 miliar. Fokusnya adalah melengkapi kawasan dengan area rekreasi dan fasilitas pendukung agar bisa menjadi destinasi baru bagi warga Samarinda bagian utara.
“Jika semua berjalan lancar, kami optimis awal tahun depan kolam ini sudah bisa difungsikan sebagian. Target kami, akhir 2025 seluruh kawasan sudah beroperasi penuh,” kata Darmadi.
[NKH]
Related Posts
- Polisi Masih Buru 5 Tahanan Kabur dari Polsek Samarinda Kota, Warga Diminta Laporkan Jika Menemukan
- Penumpang Menyusut di Terminal Sungai Kunjang, Dishub Sebut akibat Zona Merah Ojol
- Kronologi Lengkap Tahanan Kabur di Polsek Samarinda Kota, Polisi Sudah Tangkap 10 Orang
- Sudah 10 Orang Tahanan Kabur dari Rutan Polsek Samarinda Kota Berhasil Ditangkap, Sistem Pengamanan Akan Dievaluasi
- Minim Keterangan, Polisi Hati-Hati Tangani Kasus Dugaan Eksploitasi Anak di Samarinda