Bontang

Kurangi Sampah Plastik, KSOP Bontang Gelar Bersih Pantai dan Laut

Kaltim Today
12 September 2019 15:10
Kurangi Sampah Plastik, KSOP Bontang Gelar Bersih Pantai dan Laut

Kaltimtoday.co, Bontang – Laut dan pantai di seluruh Indonesia, hampir semuanya terdapat sampah plastik. Bahkan, Indonesia menjadi penyumbang kedua sampah plastik terbanyak di dunia. Sebagian besar sampah tersebut dibuang di laut, hingga berakibat pada pencemaran lingkungan dan biota laut.

Sebagai bentuk kepedulian Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, pada momen Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas)12 September 2019 ini, dilaksanakan gerakan bersih laut dan pantai yang juga digelar oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Bontang di Pelabuhan Tanjung Laut, Kamis (12/9/2019).

Plh Kepala KSOP Kelas II Bontang Agus Harjanto yang juga Ketua Panitia Gerakan Bersih Pantai dan Laut dalam sambutannya mengatakan, dari Kementerian Perhubungan, gerakan ini dilakukan serentak di seluruh Indonesia, sebanyak 220 KSOP. Gerakan bersih-bersih laut dan pantai juga sebagai edukasi bagi warga pesisir.

“Hasil sampah yang dikumpulkan nanti akan dipilah antara sampah plastik dan sampah organik,” jelas Agus.

Dia berharap, gerakan bersih laut dan pantai bisa dilaksanakan rutin, minimal 4 bulan sekali. Sehinga sampah-sampah di wilayah pantai, khususnya pesisir laut bisa berkurang.

“Kami minta masyarakat bisa sadar untuk menjaga kebersihan lingkungan, disiplin untuk membuang sampah, dan memilah pembuangan sampah antara sampah plastik dan organik,” ujarnya.

KSOP Kelas II Bontang sedang melaksanakan gerakan bersih pantai dan laut.
KSOP Kelas II Bontang sedang melaksanakan gerakan bersih pantai dan laut.

Dijelaskan Agus, latar belakang gerakan bersih laut dan pantai serentak diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. Fakta bahwa Indonesia penyumbang sampah plastik terbesar kedua di dunia yang mencapai 54 juta ton per tahunnya, dimana 3,2 juta ton merupakan sampah plastik yang dibuang ke laut. Padahal, diketahui bersama, sampah plastik begitu berbahaya bagi keberlangsungan ekosistem di laut. Untuk itu, pemerintah Indonesia melalui Kemenhub menargetkan penurunan sampah plastik hingga 70 persen pada tahun 2025 mendatang.

“Kami harapkan seluruh masyarakat bisa membersihkan laut dan pantai agar mengurangi dampak pencemaran dan kerusakan lingkungan,” ungkapnya.

Seluruh elemen masyarakat harus melakukan pengendalian pencemaran, terutama mengurangi sampah plastik yang semakin banyak di lautan. Semakin banyak sampah plastik di laut, kata Agus, semakin besar ancaman kelestarian ekosistem laut.

“Semoga kegiatan seperti ini dapat dilakukan secara berkesinambungan dan semakin memacu semangat para insan perhubungan, dan berkontribusi untuk negeri,” bebernya.

Pelaksanaan gerakan bersih pantai dan laut masal, menjadi bukti kepedulian Kemenhub dalam memberikan edukasi masyarakat agar tak lagi membuang sampah di laut. Dengan perilaku hidup bersih, maka ketika laut dan pantai bersih, bisa membawa hati damai dan tenang.

Sementara itu, Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni mengungkapkan, laut Indonesia penuh dengan sampah plastik, maka masyarakat harus mengubah perilakunya. Agar tidak terjadi lebih banyak plastik dibanding ikannya.

“Ini menjadi PR (Pekerjaan rumah, Red) untuk kita semua, apalagi, dalam ikan banyak mengandung mikroplastik,” bebernya.

Menurut Neni, jika aksi bersih laut dan pantai dilakukan secara masif, tentu laut yang ada di Indonesia termasuk di Bontang menjadi bersih. Selain itu, biota laut juga bisa berkembang biak dengan baik.

Hadir dalam kegiatan tersebut jajaran forkopimda, yakni Dandim 0908/Btg Letkol Arm Eko Pristiono, Kapolres Bontang AKBP Siswanto Mukti, GM Pelindo 4 Bontang Ansyhari Amin, pimpinan perusahaan dan pengusaha kapal, warga Kelurahan Tanjung Laut, komunitas menyelam, dan lainnya.

Bersih-berish pantai dan laut juga digelar di Pulau Segajah, Pelabuhan Tanjung Laut, dan beberapa tempat lainnya dengan diikuti 400 peserta.

[RIR | RWT]


Related Posts


Berita Lainnya