Figur
Mengenal Joko Pinurbo, Sang Maestro Puisi yang Meninggalkan Warisan Kata
Kaltimtoday.co - Dunia sastra Indonesia berduka atas kepergian salah satu penyair terkemuka, Joko Pinurbo, pada Sabtu (27/4/2024) di usia 62 tahun. Sosok yang akrab disapa Jokpin ini telah menghembuskan napas terakhir di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), meninggalkan kenangan indah melalui karya-karya puitisnya.
Menelusuri Jejak Sang Penyair
Lahir di Sukabumi, Jawa Barat, pada 11 Mei 1962, kecintaan Jokpin pada puisi sudah terlihat sejak ia duduk di bangku SMA. Gairahnya ini mengantarkannya menempuh pendidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, di mana bakat puitisnya semakin terasah.
Jokpin dikenal dengan gaya puisinya yang unik, penuh makna, dan sarat humor. Karyanya yang kerap bertema romantis, satir, dan keseharian berhasil memikat hati para penikmat puisi di Indonesia dan mancanegara.
Karya-karya yang Mengukir Jejak
Sepanjang karirnya, Jokpin telah melahirkan banyak karya puisi yang memukau, di antaranya:
- Celana (1999)
- Di Bawah Kibaran Sarung (2001)
- Pacar Kecilku (2002)
- Telepon Genggam (2003)
- Kekasihku (2004)
- Pacar Senja: Seratus Puisi Pilihan (2005)
- Kepada Cium (2007)
- Tahilalat (2012)
- Haduh, Aku Di-follow (2013)
- Baju Bulan: Seuntai Puisi Pilihan (2013)
- Bulu Matamu: Padang Ilalang (2014)
- Selamat Menunaikan Ibadah Puisi: Sehimpun Puisi Pilihan (2016)
- Malam Ini Aku Akan Tidur Di Matamu: Sehimpun Puisi Pilihan (2016)
- Buku Latihan Tidur: Kumpulan Puisi (2017)
- Srimenanti (2019)
- Salah Piknik (2021)
- Tak Ada Asu di Antara Kita: Kumpulan Cerpen (2023)
Kemampuan Jokpin dalam merajut kata tidak luput dari pengakuan dan penghargaan. Berikut beberapa pencapaiannya:
- Puisi Terbaik Dewan Kesenian Jakarta
- Hadiah Sastra Lontar, Sih Award
- Penghargaan puisi terbaik jurnal puisi
- Tokoh sastra versi majalah Tempo
- Khatulistiwa Literary Award lewat bukunya, Kekasihku
Kiprahnya di dunia sastra pun tak berhenti di situ. Jokpin pernah diundang untuk membaca puisi di berbagai festival internasional, seperti Festival Puisi Antarbangsa Winternachten Over-zee di Belanda dan Festival Puisi Internasional-Indonesia di Solo.
Kepergian Joko Pinurbo merupakan kehilangan besar bagi dunia sastra Indonesia. Karya-karyanya yang penuh makna dan inspiratif akan selalu dikenang dan digemari oleh para penikmat puisi.
Meskipun telah tiada, Jokpin telah meninggalkan warisan berharga berupa karya-karyanya yang tak ternilai. Karyanya akan terus menginspirasi generasi penerus untuk terus berkarya dan melestarikan keindahan puisi Indonesia.
[RWT]
Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp