Advertorial
Museum Kayu Kukar Bersiap Revitalisasi, Pembangunan Rumah Adat Direncanakan di 2025

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Rencana besar tengah disiapkan untuk menghidupkan kembali Museum Kayu yang terletak di kawasan wisata Tenggarong, Kutai Kartanegara. Setelah sebelumnya melakukan perbaikan infrastruktur dasar, museum ini akan memasuki tahap pengembangan lebih serius pada tahun 2025 mendatang, termasuk pembangunan rumah adat sebagai salah satu daya tarik baru.
Menurut Pamong Budaya Ahli Muda dari Bidang Budaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kukar, M. Saidar atau yang akrab disapa Deri, revitalisasi ini sudah dimulai sejak 2021.
Kala itu, pihaknya membangun ulang jembatan yang rusak akibat banjir dan memperbaiki fasilitas toilet yang ada di sekitar museum. Langkah awal ini menjadi penanda keseriusan pemerintah daerah dalam merawat dan mengembangkan kawasan yang menyimpan kekayaan kayu khas Kalimantan itu.
“Untuk tahun 2025, kami sudah merencanakan pembangunan rumah adat di area museum. Itu akan jadi bagian dari pengembangan kawasan yang lebih menyeluruh,” ujar Deri.
Namun, proses revitalisasi ini tidak berjalan tanpa hambatan. Salah satu tantangan terbesar justru datang dari status kepemilikan lahan dan bangunan.
Museum Kayu sendiri berdiri di atas lahan yang masih tercatat sebagai aset Dinas Pariwisata. Sedangkan gedungnya dibangun oleh Dinas PU. Sementara itu, Disdikbud Kukar hanya menerima pengelolaan isi museum dan koleksinya.
“Kalau mau bangun atau perbaiki sesuatu, kita harus izin dulu ke PU atau Pariwisata, tergantung asetnya. Itu jadi kendala utama dalam pengembangan,” jelas Deri.
Koordinasi lintas OPD pun menjadi hal yang tak bisa dihindari. Deri berharap, ke depan akan ada kejelasan pengelolaan kawasan, sehingga proses perencanaan dan pengembangan bisa dilakukan lebih efektif.
Ia juga menyebut ada rencana agar aset lahan museum dapat diproses penyerahannya ke Disdikbud pada 2025.
“Kita ingin kawasan museum ini benar-benar hidup dan berkembang. Tapi ya harus jelas dulu siapa yang pegang lahannya,” tambahnya.
Jika rumah adat benar-benar terwujud, maka kawasan ini bisa menjadi magnet baru wisata budaya di Kukar.
Dengan konsep revitalisasi ini, Museum Kayu diharapkan tak hanya jadi tempat menyimpan koleksi kayu semata, tapi juga ruang edukatif dan kultural yang bisa dinikmati masyarakat luas.
[RWT | ADV DISKOMINFO KUKAR]
Related Posts
- Desa Pela Siap Masuk Nominasi Desa Wisata Terbaik Dunia, Fokus Pembenahan Menuju BTV 2026
- Pemkot Samarinda Kucurkan Dana Sebesar Rp53 Miliar untuk Asrama Polisi
- Gubernur Kaltim Resmikan Dua Masjid Baru di Samarinda, Dukung Penguatan Syiar Islam
- Program Link Women: Kolaborasi UN Women dan LinkedIn untuk Dorong Pemberdayaan Digital Perempuan Indonesia
- Dugaan Pungli Pejabat Kampung Gunung Sari Disorot DPRD Berau, Minta Pihak Terkait Jalankan Prosedur Hukum