Bontang

Pembelajaran Jarak Jauh: Disdikbud Bontang Cetak 10 Ribu Eksemplar LKS

Kaltim Today
03 Agustus 2020 19:39
Pembelajaran Jarak Jauh: Disdikbud Bontang Cetak 10 Ribu Eksemplar LKS
Kabid Pendidikan Dasar Disdikbud Bontang Saparudin.

Kaltimtoday.co, Bontang - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang menetapkan media pembelajaran jarak jauh (PJJ), dari siaran televisi lokal, pemberian paket data internet gratis, hingga pembuatan lembar kerja siswa (LKS).

Kabid Pendidikan Dasar Disdikbud Bontang Saparudin menargetkan pembuatan LKS bakal dirampungkan awal September. Target ini lebih cepat dari sebelumnya, yakni di semester awal 2021.

“Jadi, Agustus penulisan sudah selesai. Awal September proses percetakan rampung,” kata Saparudin.

Proses penyusunan melibatkan guru lokal di Bontang. Bagi jenjang SD tiap angkatan dijatah lima guru. Rencananya tiap guru dibebani menulis satu tematik. Sementara untuk jenjang SMP satu guru ditugasi menyusun satu mata pelajaran dalam satu angkatan kelas.

Namun, tidak seluruh pelajar mendapatkan LKS. Pada jenjang SD, media pembelajaran ini hanya diperoleh bagi kelas 4 hingga 6. Mengingat sebagai antisipasi jika pandemi tak kunjung usai. Disebabkan tiga kelas terakhir pada jenjang ini nilai semesternya dijadikan patokan untuk kelulusan siswa.

Selain itu, dia menilai penyusunan materi kelas 1-3 terbilang sulit. Apalagi dengan waktu terbatas. Disdikbud sulit mencari guru yang mahir dalam menyusun materi dalam LKS.

“Jadi nanti kami fasilitasi di semester genap supaya persiapan lebih dari awal. Rencananya September langsung dimulai,” sebutnya.

Adapun pelajar SMP seluruhnya mendapatkan. Dari kelas 7 hingga 9. Baik yang menempuh pendidikan di sekolah negeri maupun swasta. Total 10 ribu eksemplar bakal dicetak dari seluruh jenjang. Diprediksi harga tiap eksemplarnya Rp 20 ribu. Artinya pemkot bakal mengeluarkan anggaran sebesar Rp 200 juta.

“Skemanya ini tidak masuk lelang,” sebut dia.

Bagi jenjang SMP, LKS berisi enam mata pelajaran meliputi bahasa Indonesia, IPA, matematika, IPS, PPKN, dan bahasa Inggris. Sementara tingkat SD, lima mata pelajaran minus bahasa Inggris dimasukkan secara tematik.

[TOS]


Related Posts


Berita Lainnya